REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan mengajukan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia (world heritage) ke UNESCO pada tahun 2024. Oleh karena itu, tentu menjadi penting agar masyarakat Indonesia selalu menjaga warisan dan memanfaatkan kekayaan rempah-rempah di Tanah Air.
Menurut Shinta Teviningrum dari Akademi Kuliner Indonesia (AKI), masyarakat juga masih perlu diimbau untuk memilih makanan Indonesia. Menurut dia, selain untuk kesehatan, rempah-rempah juga dapat menyejahterakan petani Indoensia.
“Kalau beli daging dari Indonesia, dari dalam negeri, tidak ada biaya impor makannya jadi ketahanan pangan tidak menghabiskan biaya untuk impor makanan,” kata Shinta di sela acara pengenalan rempah di Bentara Budaya, Jakarta, akhir pekan lalu.
Shinta melanjutkan bahwa apa yang dimakan, termasuk mengandung rempah, sebetulnya adalah obat bagi tubuh. Jadi, bukan hanya gizi baik dari bahan makanan lokal, zat yang ada dalam rempah-rempah juga bisa memberikan manfaat menjaga kesehatan tubuh.
“Kalau orang sekarang banyak makan gula, manis, orang dulu gak banyak makan gula, kebanyakan minum air putih, jadi makan yang baik itu perlu,” lanjut Shinta yang juga merupakan pengajar di Universitas Gunadarma.
Dia menyebutkan dalam setiap gerakannya, AKI selalu punya semangat memperkenalkan kuliner di indonesia. Begitu juga mengkampanyekan manfaat baik dari rempah.
AKI selalu mengajak masyarakat kembali ke makanan asli sendiri. Bahan pembuatan masakan Indonesia juga relatif mudah ditemukan, begitu juga bumbu yang bisa melengkapi rasa maupun aroma.
Tahun lalu, AKI juga melakukan lomba....