REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sering kali orang beranggapan bahwa mengonsumsi susu bisa menjadi bentuk pencegahan kondisi osteoporosis di masa tua. Mereka kerap menambahkan kalsium dan vitamin D ke dalam asupan harian.
Namun tahukah Anda bahwa suplemen terkait justru dapat merugikan kesehatan tulang, jika tidak dikonsumsi sesuai kebutuhan? Liz Matzkin, profesor di Brigham and Women's Hospital di Departemen Bedah Ortopedi di Boston, menjelaskan kendati kalsium dan vitamin D penting untuk menjaga kesehatan tulang, namun melebihi dosis yang dianjurkan per hari dapat menjadi bumerang dan berbahaya. Kebutuhan kalsium dan vitamin D bergantung pada usia.
“Jadi pastikan Anda mengetahui dosis optimal untuk Anda,” kata dia, seperti dilansir dari laman HuffPost, Kamis (21/9/2023).
Menghindari asupan yang berdampak buruk untuk tulang juga tidak kalah penting. Berikut asupan yang wajib dihindari untuk membantu mengurangi risiko osteoporosis.
1.Alkohol
Matzkin memperingatkan peningkatan konsumsi alkohol dapat mengubah kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi penting yang sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan tulang, seperti kalsium, vitamin D, dan magnesium. Meskipun kalsium dan vitamin D sering mendapat sorotan dalam hal ini, hormon seks, seperti testosteron pada pria dan estrogen pada wanita, juga penting untuk memastikan tulang kuat. Angelina Waller, asisten dokter di Advanced Orthopaedics di Denver, menjelaskan bahwa alkohol memperlambat siklus remodeling tulang dan mengganggu kadar hormon.
2.Kafein
Meski banyak disukai, kopi tidak memberikan bahan bakar bagi tulang. Selain kopi, tambahan minuman energi, soda, teh dan suplemen atau produk apa pun yang mengandung kafein, juga tidak banyak manfaatnya untuk tulang. “Kafein telah terbukti meningkatkan kehilangan kalsium dan menurunkan penyerapan kalsium, yang keduanya berdampak negatif terhadap kesehatan tulang,” kata Matzkin.
Pertimbangkan pilihan kopi atau teh tanpa kafein jika Anda hanya membutuhkan sesuatu untuk menghangatkan Anda atau, lebih baik lagi, segelas besar air putih.
Food and Drug Administration merekomendasikan tidak lebih dari 400 miligram kafein sehari (sekitar 4-5 cangkir kopi), yang juga merupakan pedoman yang baik untuk kesehatan tulang.
3.Dedak gandum
Mungkin mengejutkan bahwa dedak gandum yang menyehatkan jantung dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang. Dedak gandum yang umumnya merupakan hasil dari penggilingan gandum ini memiliki kandungan fitat yang tinggi sehingga dapat menghambat penyerapan kalsium. Banyak orang makan dedak gandum karena kaya akan serat makanan, dan bertujuan menjaga kesehatan tubuh.
Fitat adalah sejenis antinutrisi yang secara alami ditemukan pada tumbuhan.Jika ingin mengurangi kandungan fitat pada dedak gandum, Anda bisa mencoba merendam, menumbuhkan atau memfermentasinya. Karena itu memiliki banyak manfaat lain, tidak perlu menghilangkannya sepenuhnya dari menu makanan Anda, cukup kurangi asupannya. “Seperti hampir semua makanan, moderasi adalah kuncinya,” kata Matzkin.
4.Garam
Garam biasanya dikaitkan dengan tekanan darah tinggi daripada pengeroposan tulang. Namun hal ini memang harus menjadi pertimbangan bagi kesehatan tulang, terutama bagi kelompok lanjut usia dan berisiko.
“Waspadalah terhadap garam yang tersembunyi di dalam daging, makanan ringan, dan makanan olahan seperti potongan daging dingin,” kata Matzkin.
Mengonsumsi garam dalam jumlah berlebihan (lebih dari 2.300 miligram per hari) dapat menyebabkan hilangnya kalsium dari tulang. Menurut studi tahun 2018 oleh Journal of American College of Nutrition, peningkatan konsumsi natrium secara signifikan meningkatkan risiko osteoporosis. Sebagai perbandingan, 2.300 miligram per hari sama dengan 1 sendok teh garam meja, menurut FDA. Rata-rata orang Amerika makan 1,5 kali lipat dari jumlah tersebut.