Rabu 20 Sep 2023 13:01 WIB

Bisa Belanja Sampai Jualan, Yuk Ikutan Ajang Seru Ini

Berlokasi di Urban Forest, Cipete, acara ini diikuti sekitar 100 jenama lokal.

 The Local Market September Edition, pameran dan bazar dari berbagai jenama lokal Indonesia hadir pada 22-24 September di Cipete, Jakarta.
Foto: Ku Ka Aku Suka
The Local Market September Edition, pameran dan bazar dari berbagai jenama lokal Indonesia hadir pada 22-24 September di Cipete, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---The Local Market ‘’September Edition’’, pameran dan bazar dari berbagai jenama lokal Indonesia yang diinisiasi oleh Ku Ka Aku Suka, kembali hadir selama tiga hari, mulai dari tanggal 22 - 24 September 2023. Berlokasi di Urban Forest, Cipete, Jakarta, acara ini diikuti oleh lebih dari 100 jenama lokal dan ditargetkan transaksi akan mencapai ratusan juta rupiah. 

Selain diikuti berbagai jenama lokal, The Local Market juga menghadirkan hiburan dan kegiatan menarik lainnya seperti penampilan kesenian daerah dari Sanggar Widya Pramana dan Sanggar Seni Among Siwi yang didatangkan lagsung dari Jogjakarta, serta penampilan dari para musisi lokal dan juga berbagai workshop kreatif yang dapat diikuti oleh semua pengunjung.

Baca Juga

Titonius Karto, Founder Ku Ka dan The Local Market, mengungkapkan bahwa The Local Market yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2017 dan telah menyelenggarakan pameran yang ke-17 kalinya, adalah tempat bertemunya pelaku usaha lokal dengan para pembeli, saling berbagi ide dan berkomunikasi, hingga berkolaborasi.

“Setiap tahun jumlah partisipan dan pengunjung The Local Market kian meningkat. Kami berharap The Local Market dapat selalu hadir setiap tahun dan terus berkontribusi memberdayakan usaha lokal Indonesia. Acara ini juga sebagai upaya kami melestarikan produk lokal buatan tangan. Di pameran ini kami secara berkelanjutan menciptakan suasana yang mendukung dan tidak kompetitif, di mana para penjual tidak hanya bisa membangun hubungan dengan pelanggan tetapi juga dengan satu sama lain, ” ujar Tito dalam siaran pers, Rabu (20/9/2023).

The Local Market ‘’September Edition’’ kali ini menekankan pada komitmen untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memahami seberapa pentingnya usaha mereka sendiri dan juga bagi sesama komunitas UMKM di Indonesia. Sektor UMKM sendiri di Indonesia memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan usaha lokal. Saat ini tercatat sebanyak 65,4 juta UMKM di Indonesia yang telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia.

The Local Market merupakan kegiatan offline dari Ku Ka yang fokus mendukung produk-produk Indonesia yang berkualitas, yang telah dikurasi dari para individu yang muncul sebagai penggiat kerajinan tangan serta para komunitas yang peduli terhadap seni dan memiliki dampak sosial bagi masyarakat. The Local Market bukan hanya menjadi ajang jual beli semata namun juga mengedepankan edukasi dan rasa memiliki yang dalam untuk setiap pihak yang terlibat.

Sambil menikmati suasana Urban Forest Cipete, pengunjung dapat merasakan semangat kemeriahan dengan pertunjukan live music, berbelanja berbagai produk fesyen yang berbahan dasar kain tradisional atau wastra nasional hingga peralatan dapur kayu yang dibuat langsung oleh perajin lokal di pulau Jawa. Pengunjung yang datang juga dapat menikmati sajian seni tradisional seperti karawitan, tari tradisional, wayang kulit, penampilan musisi lokal, dan beberapa workshop kerajinan yang dapat diikuti langsung.

The Local Market merupakan pameran yang diadakan dua kali dalam setahun. Berawal dari ide sederhana yang dimulai dari Kemang Rooftop Market dan hanya diikuti oleh beberapa tenant, kini The Local Market menjadi tempat yang dituju banyak orang yang berfokus pada produk lokal berkualitas tinggi, dan juga komunitas seni dan sosial.

“Bertujuan untuk menginspirasi dan memobilisasi masyarakat kami ingin menciptakan perubahan positif. Harapannya, The Local Market memberikan ruang bagi produk independen untuk memamerkan dan menjual produk mereka sambil membina hubungan baru dalam komunitas. One artisan, One Weekend, One action at a time,” ujar Tito.

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement