REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, merek busana olahraga Nike meluncurkan koleksi niqab dan abaya. Karya terbarunya ini hadir bekerja sama dengan desainer pakaian Muslim London Utara, Saeedah Haque.
Bersama-sama, mereka menciptakan koleksi yang memadukan atribut fesyen sederhana (modest) dengan streetwear kontemporer. Koleksi ini dirancang khusus bagi Muslimah yang aktif berolahraga dengan tajuk 'Nike by You x Saeedah Haque'.
Koleksi khusus tersebut juga memiliki satu hal yang istimewa, yaitu hadirnya niqab yang terbuat dari potongan kaus Dri-Fit. Nike by You Pro Niqab tersebut merupakan bukti kolaborasi yang melambangkan pernyataan dua dunia.
Acara peluncuran kolaborasi ini dilakukan pada 11 Agustus lalu di NikeTown London, Oxford Street. Dalam agendanya ada diskusi panel yang dibawakan oleh Zainab Jiwa dan tamunya, termasuk Saeedah dan Iqra Ismail selaku Muslimah berjilbab pendiri klub bola khusus di Inggris.
"Koleksi lengkap. (Produk kolaborasi) Ini dibuat hanya dalam beberapa bulan untuk koleksi terbatas yang menggabungkan kaus sepak bola dan deadstock sehingga langsung terjual - tapi insya Allah ini baru permulaan," tulis Saeedah dalam akun Instagram miliknya.
Dilansir di Fact Magazines, Selasa (22/8/2023), perancang busana keturunan Bengali-Inggris ini sebelumnya sudah menarik perhatian global. Karena tidak dapat menemukan abaya yang sesuai dengan gaya pribadinya, dia pun memutuskan untuk membuat busananya sendiri.
Saeedah mengaku menyukai pakaian abaya, tetapi dengan sentuhan streetwear. Mode streetwear sendiri merupakan gaya berbusana yang banyak dipengaruhi oleh kaum urban, budaya anak muda serta hip-hop. Gaya busana ini dapat dilihat dengan pakaiannya yang santai, seperti kaos oversize, hoodie dan sneakers.
Ia pun sempat belajar tentang mode dari program magang di beberapa merek, termasuk rumah pengantin mewah Sabyasachi Mukherjee, serta Pekan Mode Sederhana London pertama di Galeri Saatchi.
Kini, Saeedah terkenal dengan abayanya yang memadukan pakaian tradisional abaya dengan estetika streetwear. Dia mampu membuat pakaian sederhana (modest) menjadi modis dengan menambahkan siluet yang stylish.
Dilansir dari berbagai sumber, perancang busana ini mengatakan sudah jatuh cinta dengan busana abaya sedari ia kecil. Meski mencintai abaya, menurutnya kebanyakan desain abaya sangat tradisional dan tidak sejalan dengan gaya busana streetwear yang ia usung.
“Meski aku tumbuh besar dengan mengenakan abaya, tapi aku tidak pernah menemukan satupun abaya yang cocok dengan gaya busanaku. Model abaya yang ada terlihat kuno dan tradisional," ucap dia dikutip di Dazed Digital.
Saeedah menyebut dirinya kini merasa bangga dapat menggunakan bahan yang bersumber secara etis, yang mana setiap bagiannya dibuat dengan cermat sesuai dengan pesanan pribadi klien-kliennya.
Adapun perilisan koleksi baru ini menuai banyak respons positif dari warganet. Muslimah berbagai negara, seperti Australia, Korea Selatan, Malaysia dan Indonesia berharap koleksi ini dapat disebarluaskan di negara-negara lain.
Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan tak sekadar pernyataan mode, tetapi juga perayaan keragaman, representasi dan keahlian etis. Hadirnya koleksi ini juga menciptakan sejarah, menandakan runtuhnya penghalang dan munculnya era baru inklusivitas dan representasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika