Sabtu 19 Aug 2023 16:45 WIB
...

Tips Menjaga Kesehatan Kulit dari Efek Polusi Udara

Sayangnya, tidak sedikit yang meremehkan dampak polusi udara pada kulit.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Benny Nelson.
Foto:

Kedua, lanjut Benny, melembabkan kulit dengan pelembab yang bersifat medis. Tidak mengandung fragrance atau wangi. Pelembab yang wangi pasti ada penambahan bahan-bahan atau substansi tertentu yang berpotensi menyebabkan iritasi atau alergi. Semula mengharapkan sehat, yang ada malah bermasalah. "Jangan lupa, selain kulit, bibir juga perlu dilembabkan dengan lipbalm dan rambut dengan conditioner rambut itu sendiri."

Ketiga, sambung Benny, perlindungan atau proteksi terhadap sinar UV. Baik dengan sunscreen maupun baju yang memiliki Ultraviolet Protection Factor (UPF). UVF dapat dilakukan dengan menggunakan sunscreen yang memiliki minimal SPF 30 dan PA ++, serta mengandung setidaknya 5 antioksidan.

Mengapa antioksidan perlu? Ini Karena semakin bertambah usia ada sel yang namanya fibroblas yang memproduksi kolagen yang berfungsi menjaga elastisitas pada kulit.

"Fibroblas ini tidak pernah mati. Semakin kita tua, semakin banyak dia menghasilkan radikal bebas, dan semakin membuat kulit kita cepat aging. Di sinilah pentingnya antioksidan," jelas Benny.

Selain basic skincare, Benny mengingatkan untuk selalu menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan minum minimal 8 gelas atau 2 liter sehari agar kebutuhan cairan harian tetap terpenuhi.

Mengapa minum penting? Ini karena akibat polusi udara, skin barrier bisa rusak, dan transepidermal water loss (TEWL) bisa meningkat, sehinga dapat menyebabkan dehidrasi jika asupan air kurang.

"Pola makan yang sehat adalah jangan melupakan buah dan sayuran yang mengandung vitamin serta antioksidan penting untuk tubuh. Jangan hanya makan nasi putih, mie goreng dan bakwan jagung yang komposisinya hanya karbohidrat saja tanpa protein ataupun sayur," kata Benny menegaskan.

Benny juga mengingatkan untuk tidak meremehkan jika kulit mengalami masalah. Datanglah ke dokter kulit agar dokter bisa mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat.

Jika memakai produk pengobatan kulit yang sembarangan yang tidak sesuai dengan gejala klinis, kata Benny, dikhawatirkan akan memunculkan permasalahan kulit yang lebih serius.

"Banyak pasien yang datang ke dokter ketika kondisi sudah parah yang mengakibatkan penanganan menjadi lebih lama. Karena itu, perlu diedukasi pentingnya sakuri atau periksa kulit sendiri untuk mendeteksi kelainan kulit lebih awal sehingga dapat ditangani lebih cepat," cetus Benny. "Karena tidak semua penyakit kulit itu disertai dengan keluhan."

Dokter RS Pondok Indah ini menambahkan, karena tubuh memiliki keterbatasan dalam memproduksi antioksidan, maka dibutuhkan tambahan dari suplemen seperti vitamin C, E, B3 atau antioksidan murni seperti superoxide dismutase. "Ada juga niacinamide, glutathione peroxidase, dan coenzyme Q10."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement