Ahad 13 Aug 2023 00:01 WIB

Film Superhero The Marvels Dinilai Aneh dan Konyol, Mengapa?

Film superhero The Marvels rencananya tayang di bioskop mulai November 2023.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Captain Marvel. Sekuel film Captain Marvel dinilai sangat aneh dan konyol.
Foto: Disney-Marvel Studios via AP
Captain Marvel. Sekuel film Captain Marvel dinilai sangat aneh dan konyol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film superhero The Marvels rencananya tayang di bioskop mulai November 2023. Sutradara Nia DaCosta menyebut sekuel Captain Marvel yang dia arahkan itu menonjol dibandingkan film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) lainnya karena sangat "aneh dan konyol".

"Perbedaan terbesarnya dari film MCU lain sampai saat ini adalah bahwa itu benar-benar aneh, dan konyol. Dunia yang kita tuju dalam film ini adalah dunia yang tidak seperti dunia lain yang pernah Anda lihat di MCU," kata DaCosta, dikutip dari laman Film-News, Ahad (13/8/2023).

Baca Juga

Dunia yang dimaksud DaCosta itu bernuansa cerah dan belum pernah terlihat di film-film MCU sebelumnya. DaCosta memahami kini kian berkembang semacam kejenuhan dan kelelahan audiens terhadap film-film superhero yang terkesan menerapkan formula sama dan menjemukan. Dengan nuansa film yang konyol, DaCosta yakin bisa tetap menghibur penonton.

Film dibintangi oleh Brie Larson sebagai Kapten Marvel, juga aktris Teyonah Parris sebagai Monica Rambeau, serta Iman Vellani sebagai Kamala Khan alias Ms Marvel. Dalam film tersebut, Danvers, Rambeau, dan Kamala berusaha bekerja sama setelah mereka terus-menerus bertukar tempat setiap kali menggunakan kekuatan mereka.

Film ini juga dibintangi oleh Zawe Ashton, Park Seo-joon, dan Samuel L Jackson. The Marvels disutradarai oleh DaCosta dari skenario yang dia tulis bersama Megan McDonnell dan Elissa Karasik.

Produser eksekutif Mary Livanos menjelaskan perbedaan The Marvels dengan film The Avengers. Jika The Avengers merupakan kesimpulan epik untuk bab-bab penceritaan, The Marvels adalah sebuah narasi kolaboratif tentang kisah tiga sosok superhero perempuan.

Menurut Livanos, film The Marvels memiliki kisah dan tokoh yang dapat membuat para perempuan dari semua lapisan masyarakat merasa terhubung. "Kami sangat bersemangat merancang sebuah tim yang menampilkan karakter yang dapat berkorelasi dengan perempuan dari semua lapisan masyarakat," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement