Rabu 02 Aug 2023 07:13 WIB

Hati-hati, Ternyata Kita Semua Berpeluang Alami Gangguan Mental

Sparuh umat manusia di dunia diperkirakan akan mengalami gangguan kesehatan mental.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2019, hampir satu miliar orang hidup dengan gangguan kesehatan mental. Angka tersebut terus melonjak sejak pandemi Covid-19  (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2019, hampir satu miliar orang hidup dengan gangguan kesehatan mental. Angka tersebut terus melonjak sejak pandemi Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satu dari dua orang atau separuh umat manusia di dunia diperkirakan akan mengalami gangguan kesehatan mental dalam hidupnya. Hal ini merujuk pada sebuah studi global terbaru yang dipimpin oleh para peneliti University of Queensland dan Harvard Medical School.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2019, hampir satu miliar orang hidup dengan gangguan kesehatan mental. Angka tersebut terus melonjak sejak pandemi Covid-19, dimana WHO melaporkan peningkatan prevalensi depresi dan kecemasan sebesar 25 persen pada tahun pertama pandemi. 

Baca Juga

Namun, situasi ini mungkin diremehkan, atau mungkin akan memburuk di tahun-tahun mendatang. Studi yang dilakukan di 29 negara, memperkirakan bahwa separuh populasi dunia akan menderita setidaknya satu gangguan kesehatan mental sebelum usia 75 tahun.

Diterbitkan dalam jurnal The Lancet Psychiatry, penelitian ini didasarkan pada analisis beberapa survei terhadap lebih dari 150 ribu orang dewasa di 29 negara di seluruh dunia, antara tahun 2001 dan 2022. Menurut penelitian tersebut, tidak kurang dari 50 persen populasi dunia diperkirakan menderita setidaknya satu gangguan kesehatan mental selama hidupnya. 

Profesor Harvard Medical School sekaligus peneliti studi, Ronald Kessler, menegaskan bahwa gangguan mental adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia, yang perawatannya belum terpenuhi secara masif. Meskipun banyak intervensi terukur untuk pencegahan dan pengobatan telah dikembangkan, namun realisasinya sering kali tidak optimal. 

“Studi ini memberikan wawasan penting yang dapat membantu dalam upaya penargetan untuk mengoptimalkan manfaat dari intervensi ini," kata Kessler dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Malay Mail, Rabu (2/8/2023).

Di seluruh dunia, dan terlepas dari jenis kelamin, gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang paling umum. Namun ada perbedaan antara pria dan wanita. 

Pada wanita, depresi adalah gangguan kesehatan mental yang paling umum, di atas fobia spesifik dan gangguan stres pascatrauma. Pada pria, penyalahgunaan alkohol adalah gangguan kesehatan mental yang paling umum, di atas depresi dan fobia spesifik.

Peneliti juga menemukan bahwa gangguan kesehatan mental umumnya muncul relatif lebih awal, antara masa kanak-kanak dan awal masa dewasa. Secara rinci, para peneliti memperkirakan usia rata-rata timbulnya gangguan kesehatan mental antara usia 19 tahun untuk pria, dan 20 tahun untuk wanita. 

"Hal ini menunjukkan perlunya kajian lebih lanjut untuk memahami mengapa gangguan ini berkembang, serta merumuskan layanan kesehatan mental yang fokus pada anak muda. Layanan harus bisa mendeteksi dan mengobati gangguan mental dengan segera, dan dioptimalkan agar sesuai dengan pasien pada masa-masa kritis dalam hidup mereka," kata profesor John McGrath dari

University of Queensland. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement