Kamis 27 Jul 2023 04:07 WIB

Judi Online Ditutup Menkominfo Bisa Sia-Sia Jika Otak Sindikat tak Ditindak

Pemerintah diminta membekukan rekening bank para pelaku judi online.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan konferensi pers terkait penutupan judi online di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan konferensi pers terkait penutupan judi online di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan, jajarannya telah menutup ribuan situs judi online setiap hari. Namun, sejak menjabat menkminfo pula, Budi mendapati namun ribuan situs judi online bermunculan pula setiap harinya. 

Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman menilai, judi online akan terus bermunculan. Apalagi, ada dua artis nasional ikut mempromosikan judi online melalui video pendek yang diunggah di akun Instagram-nya. 

"Kondisi itu pun bak ibarat kata pepatah, mati satu, tumbuh seribu. Itu terjadi sejak era 'Kaisar Sambo' hingga hari ini, terkesan negara kalah dengan mafia judi," kata , Rabu (26/7/2023). 

Bahkan, menurut Yusri, kabar terbaru lebih menghebohkan. Ada anggota Fraksi PDIP DPRD DKI tertangkap kamera saat sidang paripurna diduga bermain gim slot yang mirip judi online. Dampaknya, anggota DPRD DKI Cinta Mega dipecat dari keanggotaan partai.

Yusri menilai, kondisi mati satu tumbuh seribu tersebut tak heran terjadi, lantaran pemerintah terkesan tidak serius menindak otak di balik sindikat situs judi online. Dia menyebut, penindakan yang dilakukan lebih kental terkesan ke pencitraan saja. 

"Selain itu, pemerintah juga tidak memberikan sanksi tegas kepada bank swasta dan bank pemerintah yang menjadi perantara suburnya transaksi situs judi online itu. Harusnya pemerintah memaksa bank-bank yang berkaitan dengan transaksi judi online untuk membekukan rekening para pelaku judi online itu," ungkap Yusri. 

Yusri mengeklaim, pihaknya telah mengantongi data otak di belakang sindikat situs judi online yang telah meresahkan masyarakat itu. "Baik otak sindikat yang berada di dalam negeri maupun yang di luar negeri kami sudah mendeteksinya. Dalam waktu dekat ini akan kami publikasikan ke publik," ujar Yusri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement