Senin 17 Jul 2023 21:46 WIB

Youtuber Bobon Santoso Bikin Heboh, Dikira Tertangkap BNN karena Narkoba, Ternyata…

Menurutnya, memasak dengan tangan diborgol cukup memacu adrenalin.

Rep: Mgrol146/ Red: Qommarria Rostanti
Youtuber Bobob Santoso (kedua dari kiri). Warganet sempat bertanya-tanya ketika Bobon mengunggah foto itu ke akun Instagram-nya.
Foto: Instagram/@bobonsantoso
Youtuber Bobob Santoso (kedua dari kiri). Warganet sempat bertanya-tanya ketika Bobon mengunggah foto itu ke akun Instagram-nya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Youtuber Bobon Santoso menjadi salah satu public figure yang kontroversial. Kemunculannya dalam setiap konten kerap kali disertai ide-ide ekstrem.

Yang terbaru, Youtuber yang identik dengan konten kuliner dan prank ini mengunggah foto dirinya pamemakai baju warna oranye pada 14 Juli 2023. Dalam foto ini, terlihat juga satu temannya. Tangan keduanya diborgol dan dijaga dua orang berbadan tinggi-besar di mana tengah rompi yang dikenakan terdapat tulisan BNN. 

Baca Juga

Pada keterangan foto tertulis, "Maafin gw ya. War on Drugs *Nantikan, segera”.

Postingan tersebut sempat membuat warganet bingung dan menerka-nerka. 

Seperti yang ditulis akun @and***, “Kiri bandar. Kanan pemakai".

Terlihat juga akun cetang biru @kingabdi_**** menuliskan, "Pasti dijebak teman sendiri. trus dibuang. Kasus kita sama bro...".

Jadi sebenarnya apa yang terjadi dengan Bobon Santoso? Setelah “huru-hara” yang ditimbulkannya dalam beberapa hari, Bobon akhirnya mengungkap fakta di balik foto tersebut pada akhir pekan lalu. Ternyata Bobon diundang langsung untuk memeriahkan acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di kantor BNN Provinsi Bali.

Terlihat di akun Youtube pribadi milikinya @Bobon Santoso yang diposting pada Ahad (16/7/2023) berdurasi 20 menit 27 detik, Bobon mempersiapkan alat-alat besar dan bahan-bahan makanan yang cukup banyak, di antaranya ayam berjumlah 100 kg dengan potongan sebanyak 1.200 buah. Bobon masak-masak dalam jumlah besar.

Lagi-lagi Bobon nemasak dengan cara unik. Dia memasak dalam kondisi tangan memakai borgol dan baju tahanan berwarna oranye.

Sebenernya kami bukan diciduk, sebenarnya ini yang gua minta sensasi borgol. Pakai baju ini dan diborgol ini adalah pengalaman pertama kami, adrenalinnya lumayan dapet,” ujar Bobon.

Bobon juga dibantu dengan anggota BNN lainnya saat memasak karena ia memakai borgol. Setelah selesai masak, Bobon beserta jajaran BNN Provinsi Bali membagikan makanan kepada warga sekitar.

Masakan yang dibuat Bobon mencapai 700-800 paket. Tak hanya masak-masak, Bobon dan tim mengikuti tes urine yang diadakan di BNN Provinsi Bali.

Video berjudul "MENGEJUTKAN! SAAT DIGELEDAH DITEMUKAN 800 PAKET SIAP EDAR" itu juga mengedukasi tentang narkoba.

Dibarengi dengan masak-masak, Bobon menanyakan beberapa pertanyaan terkait narkotika di Provinsi Bali. "Di Bali itu yang menonjol tahun 2021, tim pemberantasan BNP Bali dan jajarannya berhasil sekali tangkap itu 44 kg ganja,” ujar Kabip Provinsi Bali Putu Agus Arjaya.

Disampaikan juga bahwa peredaran narkotika yang paling dominan di Indonesia yaitu sabu dan ganja. Mereka biasa membeli dengan uang hasil dari patungan lalu dibagi rata sesuai gram yang didapat.

Semua jenis narkoba itu berbahaya karena dapat merusak susunan sel. Bobon memberi pesan untuk semua penduduk Indonesia jika  memiliki kerabat terdekat yang terlibat narkotika, pecandu narkotika, jangan ragu untuk dibawa ke BNN.

BNN sendiri menyiapkan tempat rehabilitas untuk pecandu atau pemakai narkotika. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masa rehabilitas yang artinya gratis. “Kalau orang direhabilitasi, pertama privasinya dijamin artinya dirahasiakan, kedua gratis yang menggunakan fasilitas BNN, ketiga tidak diproses hukum,” kata alah satu pengurus rehabilitas Provinsi Bali, Ida.

BNN juga memiliki mobil khusus untuk tes urine di tempat. Mobil difasilitasi kamar mandi, jadi mempermudah dalam melakukan tes urine. Tes urine dilakukan biasnya menggunakan alat seperti rapid tes. Hasil dari rapid tes ini berlawanan dengan tes kehamilan yang artinya dua garis itu menunjukkan negatif yang artinya sang pasien ini bukan pengguna narkoba.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement