Jumat 14 Jul 2023 13:23 WIB

Lamaran Super Romantis, Rela Berkelana Ribuan Kilometer Hingga Terbang Lintas Benua

Seorang pria keliling Jepang agar dapat membuat tulisan "marry me" menggunakan GPS.

Rep: Fergi Nadira / Red: Natalia Endah Hapsari
Demi mewujudkan pernikahan impian, lamaran romantis dan penuh pengorbanan pun rela dilakukan/ilustrasi.
Foto: Pixabay
Demi mewujudkan pernikahan impian, lamaran romantis dan penuh pengorbanan pun rela dilakukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Ramai beredar di media sosial aksi romantis dan luar biasa seorang pria di Jepang kepada kekasihnya. Yasushi "Yassan" Takahashi berjalan mengelilingi Jepang agar dapat membuat tulisan "marry me" menggunakan GPS di Google Maps untuk melamar sang pacar.

Teruntuk kekasihnya bernama Natsuki itu, Yassan juga berjalan membentuk simbol hati dan panah di Pulau Hokkaido. Karya seni GPS terbesar di dunia kini membuatnya mendapatkan Rekor Dunia Guinness.

Baca Juga

Dilansir laman Global Village Space, Jumat (14/7/2023), karya seni yang rumit ini mengharuskannya untuk melintasi seluruh Jepang, mulai dari pulau utara Hokkaido dan berakhir di ujung selatan di Kagoshima sejauh 7.163 kilometer. Melalui perjalanannya yang luar biasa, Takahashi telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, menginspirasi orang lain dengan dedikasi dan kemampuannya mengubah teknologi menjadi seni yang menakjubkan.

Video di YouTube Yassan unggah pada Februari 2010 . Dalam video tersebut diceritakan kisahnya mengelilingi dan mengunjungi seluruh Jepang untuk membuat tanda tersebut. "Ini bukan rekor, tapi dokumen bahwa kehidupan dengan ambisi yang dijalankan melalui momen," kata keterangan dalam video tersebut.

Pasangan ini lalu mendapatkan pujian yang luar biasa di media sosial. Warganet membanjiri fitur besar yang dibuat oleh pria untuk wanita itu. Ini bukan pertama kalinya, seseorang mengambil langkah yang tidak biasa untuk membuktikan cinta mereka.

Tahun lalu, seorang gadis Perancis menikah dengan laki-laki Pakistan setelah memeluk Islam. Dia tiba di Pakistan dan mengikat ikatan dengannya. Gadis Prancis itu berteman dengan Ali Raza, warga Arif Wala. Dia pergi ke Pakistan bersama ibunya dan dengan sengaja memeluk Islam. Setelah memeluk Islam, gadis bernama Jaimin itu pun mengubah namanya menjadi Zoya. Barulah setelah itu dia menikah dengan Ali Raza.

Pada bulan November, seorang wanita berusia 83 tahun dari Polandia juga menikah dengan seorang pria muda Pakistan, 28 tahun, setelah bertemu di internet. Seorang wanita bernama Broma melakukan perjalanan dari Polandia ke Hafizabad di Punjab untuk menikah dengan pria Pakistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement