REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band Tahta yang berjaya dan hit di tahun 2000-an merilis versi teranyar dari single lawasnya yang berjudul "Aku Masih di Sini". Setelah sekian lama, band asal Bandung itu hendak meneruskan jalan bermusik yang sudah ditapaki setelah belasan tahun yang lalu.
Tembang "Aku Masih di Sini" di-remake untuk menyegarkan ingatan penikmat musik Indonesia terhadap karya Tahta. Khususnya, bagi para penggemar band Tahta yang dijuluki CS Tahta. Hingga kini, lagu versi aslinya masih mendapat apresiasi di berbagai platform digital.
"Aku Masih di Sini" versi awal digarap pada 2006, menjadi single dari album pertama Tahta kala itu, konsep video klip berlangsung di bandara. Alur cerita klipnya bercerita mengenai seorang lelaki yang mengharapkan cinta sesosok perempuan.
Kini, pada 2023, Tahta membuat lanjutan cerita dari video klip tersebut. Untuk lagu remake, klip video menceritakan tentang seorang perempuan yang kembali hadir dan datang kepada seorang lelaki yang telah lama mengharapkan dirinya.
Tahta terbentuk pada 18 April 2004. Awalnya, band bernama Kanaya. Pada 2023, band Tahta hadir dengan formasi terbaru yaitu Phewe (vokal), Brems (gitar), Adit (bas), dan Mahe (drum). Mereka masih memutuskan untuk mengusung aliran musik pop.
Namun, ada beberapa hal yang berubah dari Tahta, mulai dari style, dan juga fashion dari para personelnta. Remake single lagu "Aku Masih di Sini" dirilis dengan menggandeng mitra label “Delapan Music Entertainment".