Selasa 04 Jul 2023 11:33 WIB

Dari yang Gemesin Hingga Mengharukan, Warganet Ceritakan Pengalaman dengan Polisi

Masih dalam suasana peringatan Hari Bhayangkara, warganet bagikan cerita soal polisi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas Kepolisian melakukan penindakan tilang manual terhadap pengemudi. Sambut Hari Bhayangkara, warganet bagikan kisahnya soal polisi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Kepolisian melakukan penindakan tilang manual terhadap pengemudi. Sambut Hari Bhayangkara, warganet bagikan kisahnya soal polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Bhayangkara yang jatuh pada Senin (1/7/2023) menjadi momen bagi warganet untuk berbagi kisah mengenai pengalaman mereka bersama polisi. Tak sedikit pula yang memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan kritik hingga rasa terima kasih mereka kepada polisi.

Salah satu cerita datang dari seorang pengguna Twitter bernama Rama. Melalui unggahannya, Rama membagikan kisah yang membuatnya merasa marah terhadap polisi.

Baca Juga

"Alm nyokap pernah hilang," kata Rama mengawali kisahnya, seperti dikutip dari Twitter pada Selasa (4/7/2023).

Rama lalu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Karena pada saat itu sedang hari libur, Rama hanya bertemu dengan seorang polisi piket.

Menurut Rama, polisi tersebut hanya mencatat laporan di belakang kertas HVS bekas. Polisi tersebut memberi tahu Rama bahwa saat itu sedang tidak ada petugas, tetapi dia sudah menginformasikan laporan Rama melalui grup WhatsApp. Yang membuat Rama kecewa adalah sang polisi tidak menunjukan rasa prihatin ketika menerima laporan darinya.

Kisah yang kurang mengenakkan juga sempat dialami seorang pengguna Twitter dengan nama panggilang Jongu. Melalui unggahannya, Jongu bercerita bahwa dia pernah dibentak oleh oknum polisi.

"Perkara VC (video call) ibu buat ngabarin kalo kena tilang, jadi mungkin sampai rumah agak lama," ujar Jongu.

Akan tetapi, oknum polisi tersebut mengira Jongu sedang merekam video dirinya sehingga terjadilah pembentakan. Jongu mengaku bahwa dia masih merasa sakit hati karena dibentak oleh oknum tersebut.

Pengguna Twitter lainnya dengan nama panggilan Hugo Lubis turut membagikan cerita yang lucu ketika berurusan dengan polisi. Hugo mengungkapkan bahwa suatu malam, sekitar jam 23.00, dia pernah mengambil beberapa foto bangunan kantor polisi.

"Kenapa foto-foto? Jujur kantor polisinya megah bener beud, jadi gw penasaran moto," tulis Hugo.

Namun, tindakan Hugo yang mengambil foto-foto bangunan kantor polisi di malam hari justru dinilai mencurigakan. Hugo juga dicurigai sedang melakukan pengintaian. Akibatnya, Hugo sempat diinterogasi oleh pihak kepolisian hingga diminta menelepon orang tua.

"Gw jawab aja sejujurnya dan mereka ga percaya, makanya disuruh telepon ortu (orang tua) kata mereka. Ya gitu deh, namanya juga keamanan," ungkap Hugo.

Pengguna Twitter lain dengan nama panggilan Andry juga memiliki pengalaman yang tak kalah unik. Andry mengungkapkan bahwa dia pernah diberhentikan oleh polisi saat ada razia.

Andry yang kala itu mengendarai motor dengan cekatan menunjukkan beragam dokumen miliknya. Setelah dinyatakan lengkap, Andry diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan.

Namun, baru melaju sekitar 10 langkah, Andry kembali diberhentikan oleh petugas lain. Andry mengatakan saat itu semua dokumen yang baru diperiksa oleh polisi sebelumnya masih ada di tangannya.

"Surat-surat masih dipegang di tangan, belom dimasukin kantong wk. Dicek lagi deh," ungkap Andry.

Pengguna Twitter lain dengan nama panggilan Yevan tak menampik bahwa ada polisi yang menyebalkan. Namun, Yevan meyakini bahwa tak semua polisi seperti itu dan masih banyak juga polisi yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement