Ahad 18 Jun 2023 04:48 WIB

Jurus Pandawara Group Ajak Anak Muda Peduli Lingkungan

Aksi Pandawara Group membersihkan sungai dan pantai viral di media sosial.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pandawara Grup memperingati  Hari Peduli Sampah Nasional dengan bersih-bersih sampah, bersama Jabar Quick Response (JQR) serta para influencer di Sungai Cikeruh Bendungan, Jawa Barat.
Foto: Istimewa
Pandawara Grup memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dengan bersih-bersih sampah, bersama Jabar Quick Response (JQR) serta para influencer di Sungai Cikeruh Bendungan, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Saat ini media sosial merupakan wadah yang memiliki peran lebih dari sekadar berkomunikasi. Selain untuk komunikasi, media sosial juga dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk menjalankan kampanye atau gerakan, seperti yang dilakukan oleh Pandawara Group.

Belum lama ini, aksi anak muda yang tergabung dalam Pandawara Group menyorot perhatian publik. Dalam media sosialnya, mereka membagikan video saat sedang membersihkan sampah di sungai.

Baca Juga

Aksinya viral di media sosial dan saat ini mereka sudah memiliki 6,9 juta pengikut di TikTok dan 1,2 juta pengikut di Instagram. Pandawara Group terdiri dari lima orang, yaitu Gilang, Ikhsan, Rafli, Agung, dan Rifki.

Aksi mereka berawal dari kegelisahan dan kekesalan akan banjir yang terus melanda tempat tinggal mereka di Bandung, Jawa Barat. Dari situ mereka memutuskan untuk membuat sebuah gerakan peduli lingkungan dan mengajak anak muda lain melakukan hal serupa.

“Kami melihat apa yang sedang disukai anak muda sekarang. Akhirnya kami mencoba modifikasi antara tren dan kegiatan yang kami lakukan. Mulai dari pemasangan dan pemilihan lagu, kami buat semenarik mungkin. TikTok membantu kami menyebarluaskan suara dan gerakan kami sehingga masyarakat Indonesia bisa tahu separah apa kondisi lingkungan saat ini,” kata Gilang dalam acara TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023, Jakarta.

Selama menjalankan aksi, mereka tak luput dari mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan. Misalnya, saat awal membersihkan sungai, mereka sempat mendapatkan penolakan dari warga.

“Sempat ada penolakan dari warga waktu awal-awal. Mungkin karena warga tuh tidak tahu kami dari mana karena kami tidak pakai kostum dari petugas kebersihan. Tapi kami coba memberi penjelasan sampai akhirnya mereka paham,” ujar Ikhsan.

Untuk kegiatan rutinnya, setiap bulan, mereka akan turun ke sungai sebanyak enam hingga delapan kali. Selain sungai, mereka juga aktif membersihkan pantai. Baru beberapa pantai yang pernah disinggahi, seperti di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, dan Banten.

“Kami juga ada program turun ke pantai. Kalau di sungai, kami masih di Bandung, tetapi kalau pantai, keliling Indonesia. Kami akan kunjungi setiap provinsi-provinsi di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, mereka juga menjalankan program untuk berkunjung ke sekolah-sekolah SMP. Mereka berharap dengan kunjungan ini dapat menyadarkan anak muda dan mengubah mindset mereka untuk selalu menjaga lingkungan.

“Kami mengedukasi ke mereka agar mereka dapat tergerak hati dan mengubah mindset supaya bisa menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement