Senin 12 Jun 2023 09:05 WIB

Dokter Ahli Podiatri Sarankan Jangan Pakai Sandal Jepit, Stiletto, dan Slip-On, Kenapa?

Alas kaki yang tidak nyaman bisa picu masalah yang cukup serius.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Sepatu hak tinggi (ilustrasi). Ahli podiatri mengingatkan stiletto bukanlah pilihan yang aman bagi kesehatan kaki.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan sepatu dan sandal sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara menyeluruh. Pasalnya, beberapa alas kaki yang tidak nyaman dikenakan bisa berisiko menyebabkan masalah kaki yang cukup serius.

Dokter spesialis masalah kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah (podiatrist) asal Inggris, Paul, mengatakan bahwa hal yang harus diperhatikan saat memilih alas kaki adalah sol yang nyaman, ruang jari kaki, dan stabilitas tumit. Atas dasar itu, Ia mengungkap tiga sepatu yang tidak akan pernah dia pakai.

Baca Juga

1. Sandal jepit

Menurut Paul, sandal jepit mungkin berguna untuk dipakai saat cuaca panas. Hanya saja, sandal jepit memiliki beberapa bahaya, termasuk menyebabkan claw toe (kaki membentuk cakar).

Mirip dengan hammer toe, claw toe adalah kelainan bentuk kaki yang sering kali disebabkan oleh pemakaian sepatu yang menekan jari-jari kaki.

"Selain itu, saat Anda berjalan memakai sandal jepit, itu akan membuat Anda rentan tersandung dan jatuh. Sandal jepit juga tidak memberikan dukungan apa pun pada kaki Anda," kata Paul dalam unggahan di akun TikTok-nya, @paulthepodiatrist, seperti dikutip dari The Sun, Ahad (11/6/2023).

2. Stiletto

Paul mengatakan bahwa alas kaki berikutnya yang direkomendasikannya adalah stiletto. Ini adalah sepatu hak tinggi yang memiliki hak paling tinggi.

"Saya tidak ingin membenci semua sepatu hak tinggi, namun stiletto memiliki alas yang sangat tipis. Rekan saya baru-baru ini terjatuh dan mengalami patah kaki. Ada risiko cedera yang begitu tinggi, apakah itu sepadan, bahkan untuk terlihat cantik?" kata dokter podiatri yang berbasis di Singapura ini.

3. Slip-on

Pilihan ketiga Paul adalah merek yang mengiklankan dirinya sebagai merek yang mengedepankan kenyamanan. Tapi ada tiga alasan utama mengapa dia tidak menyukai Skechers. Yang pertama adalah jenis slip-on yang dibuat lebih ketat untuk menahan kaki, sehingga dapat menekan jari-jari kaki dan menyebabkan masalah seperti neuroma.

"Yang kedua adalah sepatu ini sangat empuk sehingga kaki harus bekerja lebih keras. Mereka mungkin terasa nyaman, padahal sebenarnya kaki jadi lebih mudah lelah. Alasan terakhir adalah bahwa sepatu itu tidak bertahan lama. Slip on cepat sekali aus," jelas Paul.

"Sepatu-sepatu itu mungkin terlihat bagus, tetapi Anda harus mengganti sepatu setiap satu atau dua bulan sekali dan menurut saya itu tidak terlalu bagus," kata Paul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement