REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait bayi baru lahir dan perawatannya. Salah satunya adalah menggelitik bayi.

Bagi sejumlah orang, itu merupakan cara terbaik untuk bermain bersama bayi dan membuatnya tertawa. Namun, para pakar memperingatkan menggelitik bayi bisa sangat berbahaya.

Ahli kedokteran janin dr Deepthi Jammi mengatakan tertawa yang tidak terkendali dapat membuat otot dada dan perut berkontraksi dan rileks. Gerakan ini dapat menyebabkan cegukan dan bahkan membuat bayi terengah-engah.

Dokter Jammi juga meluruskan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat. Salah satunya, menggelitik dapat membuat bayi berbicara lebih awal.

"Menggelitik bayi tidak membuat gagap, tetapi menggelitiknya juga tidak membuat bayi berbicara lebih awal, itu juga salah," kata dr Jammi, dilansir The Indian Express, Rabu (7/6/2023).

Dokter anak Motherhood Hospital di India, Jagdish Kathmate, juga mengungkapkan menggelitik dapat memberikan dampak buruk pada tubuh anak. Jika anak digelitik terlalu kuat atau di banyak area sensitif, seperti leher atau selangkangan, itu dapat menyebabkan rasa sakit, tidak nyaman, bahkan trauma.

"Bayi tidak berdaya dan tidak dapat mengungkapkan apakah dia suka atau tidak suka. Gelitikan yang berlebihan juga dapat menyebabkan nyeri dada dan perut yang memerlukan perhatian medis segera. Yang mengejutkan, cekikikan saat digelitik tidak disengaja dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas," kata dr Kathwater.

Dokter Kathwater mengatakn menggelitik berlebihan juga dapat menyebabkan kecemasan pada anak-anak. Tidak hanya itu, menggelitik juga dapat menyebabkan kematian.

"Menggelitik dapat menyebabkan kematian akibat sesak napas, aneurisma otak, atau cedera terkait stres lainnya jika dilakukan terus-menerus. Sebaiknya hindari menggelitik bayi untuk memastikan tidak ada masalah yang diakibatkannya," ujar dr Kathwater.

Ikuti Whatsapp Channel Republika