Kamis 25 May 2023 16:30 WIB

Anak Tiba-tiba Tenggelam, Segera Lakukan Pertolongan Ini

Jika korban tenggelam tidak sadar, langsung lakukan resusitasi jantung paru (RJP).

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Manajemen kasus tenggelam pada anak bisa dilakukan dengan prinsip pertolongan di air dan pertolongan setelah berhasil mengangkat korban dari dalam air.
Foto: Foto : MgRol112
Manajemen kasus tenggelam pada anak bisa dilakukan dengan prinsip pertolongan di air dan pertolongan setelah berhasil mengangkat korban dari dalam air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jika ada kasus tenggelam, kita sebenarnya bisa menolong mereka. Bagaimana caranya?

Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Rawat Intensif Anak (UKK ERIA) IDAI, Dr dr Ririe Fachrina Malisie SpA(K), mengatakan jika ada yang tenggelam, yang pertama dilakukan jangan panik. Kedua, mintalah bantuan atau pertolongan. Ketiga, kalau kita mampu, kita dapat menjadi penolong, raih segera korban atau berikan alat. Jika korban tidak sadar langsung lakukan resusitasi jantung paru (RJP). Jika korban sadar, keluarkan udara atau cairan dari saluran napas dan tetap kembali panggil bantuan.

Baca Juga

Dr Ririe menjelaskan manajemen kasus tenggelam pada anak bisa dilakukan dengan prinsip pertolongan di air dan pertolongan setelah berhasil mengangkat korban dari dalam air.

Tata laksana bertujuan untuk resusitasi, menstabilkan dan mencegah kerusakan jantung paru dan neurologis lebih lanjut. "Tujuannya adalah upaya untuk menyelamatkan nyawa," ujarnya dalam Media Briefing dengan tema: Pertolongan Pertama pada Anak Berenang: Apa yang Harus Diwaspadai saat Anak Berenang?, di Jakarta, belum lama ini.

Dokter Ririe menjelaskan prinsip penyelematan air adalah apabila melihat ada korban usahakan meraih korban dan menarik secepatnya atau sebisanya dari dalam air (mengeluarkannya). Jika tangan kita tidak bisa menjangkau, bisa gunakan alat yang dapat mengapung, apapun yang ada didekat, lempar alat apung baik ban maupun papan.

Apabila sudah didapat, berusaha jangkau korban dengan berenang atau gunakan alat seperti dayung atau menggunakan perahu mendekati korban. Kemudian renang, upayakan terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung.

 

Penanganan Korban

1. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.

2. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus.

3. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas

4. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.

5. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.

6. Berikan oksigen bila ada.

7. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.

8. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.

9. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.

 

Basic Life Support (korban sadar)

1. Penolong harus selalu memberikan respon suara kepada korban dan sambil mencari benda apung

2. Aktifkan sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGDT).

3. Peralatan atau sesuatu yang bisa menarik korban ketepian dengan korban yang dalam keadaan sadar

4. Jika tidak ada peralatan atau sesuatu yang bisa menarik korban, maka penolong bisa segera terjun ke air untuk menghampiri korban

5. Apabila keadaan korban tenang, tarik (evakuasi) korban dengan cara melingkarkan salah satu 

tangan penolong pada tubuh korban melewati kedua ketiak korban atau bisa juga dengan menarik krah baju korban.

6. Apabila keadaan korban tidak tenang, segera lumpuhkan korban untuk memudahkan evakuasi

 

Basic life support (korban tidak sadar)

1. Segera hampiri korban, namun tetap perhatikan keadaan sekitar untuk menghindari hal yang tidak diingin terhadap diri penolong

2. Apabila kondisi wajah di bawah permukaan air, segera balikkan wajah korban

3. Apabila sudah sampai di darat, lakukan penilaian ABC

4. Ketika respon ada dan korban mulai sadar, maka segera lakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk mengetahui apakah ada cedera lain yang dapat membahayakan nyawa korban

5. Jika tidak ada respon dan tidak ada nafas, segera buka jalan nafas dengan cara ini, periksa pernapasan dengan selama 3 sampai 5 detik

6. Ketika tindakan nomor lima tidak berhasil (tidak ada respon, tidak nafas dan tidak ada nadi), maka segera lakukan resusitasi jantung paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement