Kamis 18 May 2023 15:36 WIB

Karen’s Diner Bali Ungkap Kronologi Dokter Lakukan Kekerasan Fisik Terhadap Pelayannya

Karens Diner Bali terkenal dengan gimmick pelayan judesnya yang ngeselin.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Restoran jejaring asal Australia, Karens Diner, di Bali. Restoran ini terkenal dengan konsep pelayanannya yang ngeselin.
Foto: Dok KarensDinerBali/Instagram
Restoran jejaring asal Australia, Karens Diner, di Bali. Restoran ini terkenal dengan konsep pelayanannya yang ngeselin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewat akun Instagram-nya, Karen's Diner Bali membeberkan kronologi kekerasan fisik yang dilakukan seorang pelanggan pria terhadap pelayannya pada Ahad (14/5/2023). Menurut berita acara tersebut, insiden bermula pada pukul 14.58 WITA, tamu pria berinisial TK masuk ke Karen’s Diner Bali melalui akses pintu belakang dari parkiran mobil.

Karen's Diner menyebut semua akses pintu di restoran telah dipasangkan poster besar yang menjelaskan soal konsep pelayanan restoran yang memang sengaja dibuat ngeselin. TK tetap masuk dan bergabung ke meja temannya yang sudah lebih dulu tiba.

Baca Juga

"TK langsung menghampiri staf pria Sahrul dan memukulnya dengan keras. Selain itu, dia juga menarik baju, marah-marah, dan menunjuk-nunjuk karena tidak terima dipanggil tanpa gelar dokter," kata berita acara yang diunggah di akun Instagram @karensdinerbali, Kamis (18/5/2023).

Dalam aturan main Karen's Diner, tamu memang tak akan dipandang jabatan atau titelnya. Pengecualian hanya berlaku untuk presiden.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Karen's Diner Bali (@karensdinerbali)

Melihat insiden itu, staf perempuan bernama Tiara langsung menghampiri TK untuk memberi tahu ada aturan tidak boleh bermain fisik antara tamu dan staf. Namun, TK tetap marah dan malah membanting aturan tata tertib restoran.

Tiara memberi tahu teman TK bahwa tamu yang tidak mengikuti peraturan restoran dipersilakan meninggalkan restoran. Karen's Diner merupakan restoran berjejaring dari Australia yang terkenal dengan

semboyan "menghadirkan makanan enak dan layanan buruk secara global."

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement