Selasa 16 May 2023 16:27 WIB

Mengapa Ibu Sering Merasa Bersalah pada Anak?

Mom guilt alias rasa bersalah karena tidak menjadi ibu yang baik kerap dialami ibu.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ibu kerap merasa bersalah karena menganggap dirinya tidak bisa menjadi ibu yang baik. (ilustrasi)
Foto: Piqsels
Ibu kerap merasa bersalah karena menganggap dirinya tidak bisa menjadi ibu yang baik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Media sosial bisa menjadi wadah penggunanya untuk berbagi momen bahagia atau tidak terlupakan. Namun, terkadang, momen terbaik itu termasuk konten para ibu membuat sejumlah ibu muda merasa bersalah karena tidak menjadi orang tua yang sempurna.

Perasaan itu disebut dengan mom guilt alias rasa bersalah karena tidak menjadi ibu yang baik. Doula (pendamping ibu) bersertifikat Emma Armstrong mengatakan menjadi ibu di era media sosial dituntut melakukan berbagai hal dengan sempurna. 

Baca Juga

Simak kesalahan umum yang terjadi di antara orang tua baru yang mungkin pernah Anda rasakan:

1.Rasa bersalah karena lelah, frustrasi, dan marah

Armstrong mengatakan banyak orang tua yang menyalahkan diri sendiri saat merasa frustrasi, lelah, dan marah. Perasaan ini biasanya muncul saat Anda kelelahan karena menyusui larut malam dan terus-menerus mengkhawatirkan bayi.

“Kenyataannya adalah merasakan emosi ini sangat normal. Ketika media sosial menunjukkan wajah tersenyum ibu dan anak-anak mereka, itu membuat kita gagal bahkan sebelum kita mulai. Ketika Anda merasa frustrasi dan marah, ketahuilah bahwa ini adalah awal yang positif untuk mengatasi emosi tersebut saat ini,” kata Armstrong, dilansir DailyMail, Selasa (16/5/2023).

 

2.Rasa bersalah karena merindukan diri yang dulu

Mengasuh anak bisa menyenangkan, tetapi itu juga berarti menyerahkan kehidupan yang pernah Anda miliki untuk kehidupan yang benar-benar baru. Banyak orang tua yang mendambakan kebebasan mereka, seperti bisa pergi ke mana saja dan kapan saja. Ini akan memicu rasa bersalah yang sangat besar.

“Kami merasa seolah-olah kami kehilangan diri kami sendiri. Sebenarnya kita telah kehilangan orang itu dan tidak apa-apa untuk merindukan mereka! Ketika Anda memiliki anak, Anda mengalami transformasi besar, kelahiran kembali menjadi diri Anda yang baru,” ujarnya.

Orang tua baru dapat menemukan cara untuk menghormati kehidupan lama mereka, seperti bertemu dengan teman, menikmati koktail, dan membuat rencana untuk keluar. Memiliki anak bukan berarti Anda tidak bisa melakukan kegiatan seperti sebelumnya. “Semakin baik perasaan Anda secara mental, semakin mudah menciptakan lingkungan yang lebih positif untuk Anda dan bayi,” ucapnya.

 

3.Rasa bersalah karena kembali bekerja

Selain itu, banyak orang tua baru juga merasa tidak enak kembali bekerja setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah bersama anak-anak. Ini akan mengantarkan mereka ke tempat penitipan anak untuk diawasi oleh orang asing.

Armstrong mengimbau para orang tua untuk menunjukkan belas kasihan diri selama ini karena mereka melakukan yang terbaik untuk keluarga mereka. “Perubahan dapat memakan waktu untuk membiasakan diri. Namun, ketahuilah selama Anda dan anak memiliki keterikatan yang aman, mereka akan mempercayai Anda,” katanya.

 

4.Rasa bersalah karena melihat konten di Instagram

Orang tua di Instagram menunjukkan diri mereka aktif menciptakan dan melibatkan seluruh keberadaan mereka dalam aktivitas sehari-hari anak mereka. Jika Anda membandingkan diri dan merasa bersalah tidak seperti mereka, Anda perlu tekankan bahwa mereka sama seperti Anda.

"Apa yang tidak Anda lihat di balik gambar atau video di Instagram itu adalah seorang ibu yang berusaha menjaga dirinya tetap bersama, melakukan pekerjaan rumah, menyiapkan makanan yang sehat, dan tidak tidur. Mereka bukan manusia super. Mereka sama seperti Anda. Jangan terjebak dalam dunia Instagram yang sempurna,” ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement