Jumat 16 Sep 2022 15:42 WIB

Psikolog Sebut Ibu Perlu Rasakan Stres dalam Batas Wajar

Stres sebenarnya diperlukan asal dalam tahapan yang wajar.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu dan anak-anaknya (Ilustrasi). Stres pada ibu dapat berpengaruh pada komunikasi dengan anak.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu dan anak-anaknya (Ilustrasi). Stres pada ibu dapat berpengaruh pada komunikasi dengan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menentukan pola pengasuhan sering kali menjadi tantangan para ibu. Tak jarang ibu juga mengalami stres, entah karena kurang pengalaman, pengetahuan, atau minim dukungan.

Stres pada ibu dapat berpengaruh pada komunikasi dengan anak. Oleh karenanya, mengelola stres menjadi sangat penting dalam membangun hubungan ideal.

Baca Juga

Menurut Saskhya Aulia Prima selaku psikolog anak dan Co-Founder TigaGenerasi, stres sebenarnya diperlukan asal dalam tahapan yang wajar. Sebab, jika tidak ada stres sama sekali, orang tua justru akan lebih pasif, enggan mengupayakan yang terbaik.

"Stres itu harus punya dalam kadar yang pas kalau nggak punya, nggak mau ngapa-ngapain, jadi boleh dalam batas wajar supaya termotivasi, stres yang tandanya wajar," kata Saskhya dalam acara bersama Momami di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Saskhya mencontohkan pandemi Covid-19 tentu memberikan stres sendiri bagi para orang tua. Namun, stres saat menghadapi kondisi yang rumit, ibu tetap harus semangat menghadapinya.

Para ibu juga membutuhkan dukungan support system, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar. Dia mencontohkan ada ibu yang merasa harus melakukan semuanya sendiri, namun itu malah membuat stres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement