Sabtu 06 May 2023 15:52 WIB

Bertelepon Selama 30 Menit Bisa Picu Hipertensi?

Panggilan telepon ternyata bisa memicu risiko hipertensi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam European Heart Journal menunjukkan dengan menelepon sekitar 30 menit seminggu ternyata dapat meningkatkan risiko tekanan darah.  (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam European Heart Journal menunjukkan dengan menelepon sekitar 30 menit seminggu ternyata dapat meningkatkan risiko tekanan darah. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ternyata pemicu tekanan darah tinggi atau juga dikenal sebagai hipertensi tak hanya karena kurang olahraga hingga pilihan pola makan yang buruk. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa ponsel juga dapat menimbulkan risiko tersebut

Dengan menelepon sekitar 30 menit seminggu ternyata dapat meningkatkan risiko tekanan darah. Yang mengkhawatirkan, hipertensi merupakan batu loncatan menuju masalah kesehatan yang serius, mulai dari serangan jantung hingga strok.

Baca Juga

Para peneliti merekomendasikan Anda untuk melakukan obrolan seminimal mungkin melalui ponsel. Temuan menunjukkan bahwa mereka yang menghabiskan hanya setengah jam berbicara di telepon, bahkan tanpa menggunakan tangan, itu 12 persen lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Selanjutnya, enam jam obrolan telepon seminggu meningkatkan risiko menjadi 25 persen.

"Jumlah menit yang dihabiskan orang untuk berbicara di ponsel yang penting bagi kesehatan jantung, dengan menit yang lebih banyak berarti risiko yang lebih besar,” kata profesor dan penulis utama studi dari Southern Medical University, Guangzhou, Xianhui Qin dilansir Express, Sabtu (6/5/2023).

Namun, profesor tersebut mengatakan bahwa mengobrol di perangkat mungkin tidak memengaruhi risiko terkena hipertensi selama panggilan mingguan dilakukan di bawah 30 menit. Tim peneliti menganalisis lebih dari 200 ribu responden berusia sekitar 30 tahun dari UK Biobank, yang merupakan database yang berisi informasi genetik dan kesehatan lainnya pada sekitar setengah juta warga Inggris. Informasi tentang penggunaan ponsel untuk melakukan dan menerima panggilan dikumpulkan melalui kuesioner layar sentuh yang dilaporkan sendiri, yang mencakup tahun penggunaan, jam per minggu, dan penggunaan perangkat hands-free atau speakerphone//. Para peserta yang menggunakan ponsel setidaknya sekali seminggu melakukan atau menerima panggilan didefinisikan sebagai pengguna ponsel dalam penelitian ini.

Setelah menyesuaikan data untuk kriteria ini, sekitar 88 persen peserta memenuhi syarat sebagai responden pengguna ponsel. Tim peneliti melacak peserta selama 12 tahun dan juga memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, status merokok, tekanan darah, dan lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu penggunaan mingguan 30 hingga 59 menit, satu hingga tiga jam, empat hingga enam jam, dan lebih dari enam jam dikaitkan dengan risiko masing-masing delapan, 13, 16, dan 25 persen lebih tinggi mengalami hipertensi.

Ini dibandingkan dengan peserta yang menghabiskan kurang dari lima menit per minggu untuk membuat atau menerima panggilan. Selanjutnya, kemungkinan mengembangkan tekanan darah tinggi meningkat sebesar 33 persen pada mereka yang memiliki risiko genetik tinggi untuk kondisi tersebut, yang menghabiskan setidaknya 30 menit seminggu berbicara di ponsel.

Profesor Qin menjelaskan alasan di balik kenaikan tekanan darah bisa menurun jika menggunakan  ponsel yang memancarkan energi frekuensi radio tingkat rendah, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan lonjakan tekanan darah setelah paparan jangka pendek. Namun, hasil penelitian sebelumnya tentang penggunaan ponsel dan hipertensi tidak konsisten.

Karena itu, sang profesor menjelaskan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi sampai saat itu tampaknya bijaksana untuk meminimalkan panggilan telepon seluler untuk menjaga kesehatan jantung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement