Jumat 05 May 2023 09:45 WIB

Sampaikan Kritik di Media Sosial, Pakar: Fokus pada Isu, Jangan Serang Orangnya

Kritik bisa menjadi bumerang jika sembrono dalam menyampaikannya secara daring.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Pengguna media sosial (medsos) (Ilustrasi). Pakar menganjurkan untuk tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan kritik di media sosial.
Foto: www.freepik.com
Pengguna media sosial (medsos) (Ilustrasi). Pakar menganjurkan untuk tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan kritik di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial (medsos) sangat berperan dalam kehidupan pada era digital. Tidak hanya untuk berkomunikasi, medsos juga berperan dalam wadah masyarakat untuk mengkritik pemerintah, orang lain, organisasi, ataupun perusahaan.

Meskipun terkadang dapat membawa perubahan, kritik di media sosial juga ada etikanya. Jika sembrono, unggahan Anda dapat menjadi bumerang.

Baca Juga

Secara umum, penulis Rex M Rogers mengatakan hal pertama yang Anda lakukan sebelum mengkritik adalah memeriksa fakta. Ia mengingatkan bahwa kredibilitas seseorang bisa hancur akibat pernyataan palsu.

"Luangkan waktu untuk melakukan sedikit riset daring," kata dia melalui laman rexmrogers.com.

Dengan memeriksa fakta, Anda bisa mengkritik berdasarkan data fakta yang kuat, bukan hanya omong kosong. Ini akan memperkuat argumen Anda.

Rogers menyarankan untuk tidak mengungkapkan sesuatu tanpa berpikir panjang, misalnya, saat Anda mengomel atau curhat. Meskipun itu dapat membuat Anda merasa lebih baik, dia menyarankan untuk membuang teks yang telah Anda tulis.

"Itu membuat saya merasa lebih baik, tetapi itu terlalu tergesa-gesa. Saya hanya menyebarkan pikiran negatif. Jika saya ingin mengatakan sesuatu yang substantif, saya meluangkan waktu untuk mengembangkan argumen lalu membagikannya," ujar Rogers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement