Kamis 04 May 2023 19:59 WIB

Mau Lebih Fokus dan Produktif Saat Kerja? Kebiasaan 'Kecil' Ini Harus Anda Hindari

Ada 8 kebiasaan yang sebaiknya dihindari sebelum bekerja bila ingin lebih produktif.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang sedang bekerja (ilustrasi). Ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari jika ingin produktif ketika bekerja.
Foto: www.freepik.com
Seseorang sedang bekerja (ilustrasi). Ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari jika ingin produktif ketika bekerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga fokus saat bekerja bisa terasa cukup sulit di tengah banyaknya distraksi, seperti ponsel hingga media sosial. Kabar baiknya, meninggalkan beberapa kebiasaan sebelum bekerja bisa membantu mengembalikan fokus dan meningkatkan produktivitas.

Menurut ahli produktivitas, Deb Lee, ada delapan kebiasaan yang sebaiknya dihindari sebelum bekerja bila ingin lebih fokus dan produktif. Berikut ini ini adalah delapan kebiasaan yang harus dihindari sebelum bekerja, seperti dilansir laman Huffington Post:

Baca Juga

1. Langsung bekerja

Satu hal yang dihindari menurut Lee adalah langsung mulai bekerja. Lee mengatakan rutinitas pada pagi hari bisa menentukan tone seseorang sepanjang hari. Oleh karenanya, Lee menganjurkan orang-orang untuk melakukan hal yang merelaksasi sebelum mulai bekerja, seperti membuat kopi, melakukan yoga, atau mengaplikasikan skincare.

2. Membuat to-do list yang panjang

Membuat daftar panjang mengenai tugas yang perlu dilakukan sebelum mulai bekerja juga perlu dihindari. Alasannya, banyak dari daftar tersebut mungkin tidak benar-benar penting untuk dilakukan. Selain itu, to-do list yang panjang dapat membuat seseorang memulai harinya dengan rasa overwhelmed atau kewalahan.

Lee biasanya membuat to-do list satu hari sebelumnya, sesaat sebelum selesai bekerja. Di beberapa menit sebelum selesai bekerja, Lee akan membuat daftar hal yang perlu dia kerjakan di keesokan harinya. Akan tetapi, daftar ini hanya berisikan tiga hal yang perlu menjadi fokusnya pada keesokan hari.

3. Melihat ponsel setelah bangun tidur

Kebiasaan melihat ponsel sesaat setelah bangun tidur sebaiknya dihindari. Dengan scrolling media sosial atau membaca email pekerjaan tak akan membantu seseorang menjadi lebih siap untuk bekerja.

4. Melakukan percakapan berat sebelum bekerja

Terlibat dalam percakapan yang berat bisa menghabiskan banyak energi. Oleh karena itu, Presiden National Association of Productivity and Organizing Professionals, Amy Tokos, kerap menghindari kebiasaan ini. Selain menyita energi, percakapan yang berat di pagi hari juga dapat membuat seseorang memiliki suasana hati yang buruk sepanjang hari dan mudah terdistraksi dengan beragam pikiran.

5. Tidak terstruktur

Kreator konten produktivitas, Lucinda Nixon, sangat menganjurkan orang-orang untuk membuat jadwal yang terstruktur dalam satu hari. Nixon mengatakan tabel waktu yang terperinci bisa sangat membantu orang-orang untuk bekerja lebih produktif, khususnya orang-orang yang bekerja untuk proyek besar.

6. Distraksi

Pastikan area bekerja terhindar dari beragam hal yang bisa menjadi distraksi. Bagi orang-orang yang harus menggunakan ponsel untuk bekerja, Lee merekomendasikan mereka untuk mengatur ponsel menjadi mode do not disturb agar ponsel tak menjadi distraksi.

7. Mengabaikan kesehatan mental

Kondisi kesehatan mental sangat berperan dalam mempengaruhi produktivitas seseorang ketika bekerja. Ahli produktivitas, Jessica Massey, biasanya akan meluangkan waktu sekitar 20 menit di pagi hari untuk melakukan ritual yang dapat memelihara kesehatan mentalnya.

Beberapa contoh ritual yang bisa dilakukan adalah menulis jurnal, berdoa atau sholat, meditasi, mendengarkan podcast, atau berolahraga. Tiap orang bisa memilih ritual yang sesuai dengan diri mereka, yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. "(Ritual) ini tak harus selalu sama setiap hari," kata Massey.

8. Ikuti formula "satu untuk semua"

Tak ada satu saran pun yang bisa cocok untuk semua orang. Begitu pula saran mengenai cara meningkatkan produktivitas.

"Ketahui bahwa setiap orang berbeda," ujar Tokos.

Yang terpenting, kata Tokos, adalah menciptakan sebuah kebiasaan yang bisa membuat diri sendiri menjadi lebih produktif. Tiap orang perlu melakukan percobaannya sendiri sebelum menemukan ritme dan kebiasaan yang paling tepat. Perlu diketahui pula bahwa membentuk kebiasaan yang baru akan membutuhkan waktu. Jadi, tak perlu terburu-buru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement