REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang masih mempercayai bahwa penderita asma sebaiknya tidak berolahraga. Namun, itu ternyata mitos.
Dokter spesialis paru Arief Bakhtiar mengatakan, penderita asma bisa berolahraga untuk membantu memperbaiki kualitas hidupnya. Tentu, tidak semua olahraga bisa dilakukan, hanya beberapa olahraga yang disarankan.
“Olahraga yang disarankan untuk penderita asma itu sifatnya tidak menghentak-hentak seperti katakanlah sepak bola, bulu tangkis. Itu umumnya tidak disarankan,” kata Arief dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Selasa (2/5/2023).
Arief menyarankan bagi penderita asma untuk melakukan olahraga yang bersifat kontinu atau berkelanjutan. Misal, renang, jogging, yoga, atau jalan kaki. Semua olahraga itu disarankan karena perubahan kelembapan pada napas tidak terjadi mendadak.
Selain itu, penderita asma juga bisa mencoba senam asma. Gerakan-gerakannya dibedakan menjadi mulai dari pemula yang lebih ringan hingga yang sudah terlatih semakin intens.
“Senam asma sendiri buat audiens bisa dilihat di Youtube. Ada banyak mengenai gerakan-gerakan di sana,” ujarnya.
Namun, Arief memperingatkan untuk berhati-hati bagi beberapa penderita yang masih hyper sensitif pada hawa dingin. Memang mungkin pada awal merasa sering batuk atau tidak nyaman.
“Tapi makin lama makin dilatih biasanya makin membaik. Tentu saja obat-obat pertolongan harus selalu disediakan saat menjalani olahraga,” kata dia.