REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kekhawatiran bahwa talk yang biasa digunakan dalam produk riasan bisa menyebabkan kanker. Talk adalah zat bubuk yang terbuat dari mineral alami, termasuk magnesium silikat hidro, oksigen, dan hidrogen.
Biasanya, talk digunakan dalam bedak wajah, sampo kering, perona pipi, perona mata, dan bedak bayi untuk menyerap kelembapan atau mendapatkan tekstur matte. Pada tahun lalu, serial dokumenter HBO Max berjudul "Not So Pretty" mengeksplorasi penggunaan bedak talk untuk kosmetik.
Episode debut yang berjudul "Makeup" itu mendorong banyak orang untuk membuang produk yang mengandung talk. Kata talk dapat mengacu pada mineral tanah liat dan bedak putih lembut yang terbuat dari mineral tersebut. Mineral alami itu ditambang dari bumi, khususnya endapan batuan, dan dikenal sebagai salah satu mineral terlembut dan telah digunakan selama berabad-abad.
Salah satu alasan talk menjadi bahan umum dalam kosmetik adalah karena harganya yang terjangkau dan tersedia secara luas. Talk ditambahkan ke banyak produk karena membantu menyerap kelembapan dan minyak, memberi tekstur yang halus pada kulit.
Pilihan untuk tetap menggunakan bedak atau tidak merupakan keputusan pribadi konsumen. Dokter kulit bersertifikat dari New Jersey, Amerika Serikat, Aanand Geria, berpendapat perlu mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat berdasarkan keadaan dan preferensi masing-masing orang.
Masalah yang disoroti dari talk yakni potensi terkontaminasi asbes, yang termasuk mineral karsinogenik. "Ketika dihirup atau dioleskan ke kulit, bedak yang mengandung asbes dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker paru-paru dan mesotelioma," ujarnya, dikutip dari laman Huffington Post, Jumat (28/4/2023).
Mesotelioma merupakan tumor jaringan yang melapisi paru-paru, lambung, jantung, dan organ lainnya.Dia mencatat bahwa Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah mengklasifikasikan talk punya kemungkinan karsinogenik bagi manusia. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang secara teratur terpapar partikel talk yang terkontaminasi, terutama penambang, mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru-paru atau kanker.
Ada pertanyaan berkelanjutan tentang kemungkinan hubungan antara kanker ovarium dan penggunaan bedak yang mengandung talk di area genital. Dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York, Hadley King, mengatakan studi terkait risiko itu masih dalam proses.
Karena ada potensi risiko bedak terkontaminasi asbes, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menguji beberapa kosmetik yang mengandung talk terkait komponen asbes. "Beberapa pakar berpendapat bahwa tes ini bisa saja tidak akurat. Dan beberapa penelitian telah mendukung gagasan bahwa bedak bebas asbes pun bisa saja bersifat karsinogenik," kata King.
Penyakit jangka panjang bukan satu-satunya masalah potensial dengan produk yang mengandung bedak. Risiko kesehatan lainnya yakni iritasi kulit, terutama di area halus yang dapat bergesekan, seperti di bawah payudara, selangkangan, atau lipatan perut.
Pertanyaannya, bagaimana seseorang tahu bahwa produk kosmetikanya aman dan tak mengandung zat berbahaya? King menyarankan memakai produk yang diproduksi oleh perusahaan yang mengutamakan transparansi dan keamanan, atau cari sertifikasi dari pihak ketiga tepercaya. "Jika suatu produk berasal dari pemasok bahan berkualitas, maka itu aman. Mereka memiliki standar kontrol kualitas yang dapat mendeteksi tingkat asbes," ujar King.