Selasa 25 Apr 2023 17:00 WIB

Lima Pasien Covid-19 Akibat Varian Arcturus di Inggris Meninggal

Apakah arcturus membuat Covid-19 mengganas?

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Varian arcturus. Lima pasien Covid-19 akibat varian arcturus di Inggris meninggal dunia. Semuanya telah memiliki gangguan kesehatan sebelum kena Covid-19.
Foto: Dok Republika
Varian arcturus. Lima pasien Covid-19 akibat varian arcturus di Inggris meninggal dunia. Semuanya telah memiliki gangguan kesehatan sebelum kena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menurut data terbaru, lima pasien Covid-19 akibat infeksi varian arcturus alias XBB.1.16 di Inggris meninggal dunia. Arcturus, varian yang dianggap sebagai varian SARS-CoV-2 yang paling menular, sedang melanda beberapa negara bagian India.

Di beberapa wilayah, aturan penggunaan masker wajah kembali diberlakukan dalam upaya menghentikan penyebarannya. Pada 17 April 2023, 105 kasus arcturus telah diidentifikasi di Inggris dengan kasus yang berlokasi di semua wilayah selain Timur Laut.

Baca Juga

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengonfirmasi kelima pasien yang meninggal sebelumnya telah memiliki masalah kesehatan. Sejauh ini, arcturus yang merupakan turunan dari varian omicron telah terdeteksi di 20 negara tambahan, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.

Menurut para ilmuwan, strain virus baru ini lebih baik daripada pendahulunya dalam menghindari perlindungan kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya. Peneliti Jepang menyebut arcturus 1,2 kali lebih menular daripada strain yang sebelumnya sangat menular, kraken. Namun, hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Covid-19 semakin parah dengan arcturus.

"Di tempat-tempat yang tidak memiliki gelombang XBB.1.5, misalnya India atau Cina, diperkirakan akan bekerja dengan baik seperti halnya XBB.1.5. Sebaliknya, di tempat-tempat seperti Inggris, diperkirakan tidak akan berdampak banyak pada jumlah kasus apalagi pada rawat inap dan kematian," kata direktur UCL Genetics Institute, prof Francois Balloux, dilansir The Sun, Selasa (25/4/2023).

Balloux mengatakan XBB.1.16 masih dalam frekuensi rendah di Inggris. Namun, varian ini kemungkinan menjadi varian dominan berikutnya di masa depan.

Data menunjukkan XBB.1.16 mencapai sekitar 2,3 persen dari semua kasus baru. Pejabat di badan kesehatan pemerintah mengatakan jumlah sampel XBB.1.16 sangat rendah dan hasilnya dapat berubah saat data lebih lanjut tersedia. Pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan XBB.1.16 menjadi variant of interest (VOI).

Apa saja gejalanya?

Omicron biasanya menyebabkan kumpulan gejala pilek atau flu, seperti:

- Pilek

- Sakit kepala

- Kelelahan (ringan atau berat)

- Bersin

- Sakit tenggorokan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement