Kamis 20 Apr 2023 03:11 WIB

Kiat Mudik Aman dan Tetap Sehat

Persiapkan stamina yang prima agar tetap sehat dan bugar.

Sejumlah pemudik menunggu kedatangan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Agar tetap sehat, pemudik bisa menyiapkan kesehatannya jauh-jauh hari dengan rutin berolahraga ringan/ilustrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah pemudik menunggu kedatangan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Agar tetap sehat, pemudik bisa menyiapkan kesehatannya jauh-jauh hari dengan rutin berolahraga ringan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Mudik di masa Lebaran memang menjadi momen yang paling ditunggu oleh banyak orang. Bertemu dengan keluarga untuk melepas lelah dan rindu setelah lama bekerja di kota, merupakan waktu yang paling dinanti. Banyak orang berharap bisa merasakan kembali kehangatan berkumpul bersama keluarga seraya menyantap masakan dengan cita rasanya yang khas kampung halaman.

Namun demikian, untuk bisa tiba di kampung halaman dengan sehat dan selamat,harus dipersiapkan stamina yang prima agar tetap sehat dan bugar.

Baca Juga

Persiapan pertama yang harus dipastikan betul-betul terpenuhi menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19,Reisa Broto Asmoro, adalah kondisi kesehatan pemudik. Pemudik bisa menyiapkan kesehatannya jauh-jauh hari dengan rutin berolahraga ringan setidaknya 15 sampai 30 menit, supaya lebih segar selama berkendara.

Olahraga ringan harus diimbangi dengan pemenuhan gizi seimbang. Misalnya, banyak mengkonsumsi buah dan sayur untuk memenuhi serat dan mineral dalam tubuh. Pemenuhan karbohidrat melalui makan nasi, kentang atau roti dengan porsi cukup, dan tidak lupa memakan telur, ikan atau daging sebagai pemenuhan protein hewani.

Bahkan,tidak ada salahnya jika datang ke fasilitas kesehatan dan memeriksakan kondisinya apakah ada yang membahayakan atau tertular COVID-19. Dari hasil pemeriksaan maka lebih mudah menyiapkan barang bawaan yang diperlukan di jalan mulai dari obat-obatan, vitamin sampai menghindari makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

Setelah memeriksakan kesehatan, tidur yang berkualitas dan cukup agar bisa membantu pemudik lebih fokus berkendara. Normalnya durasi tidur yang berkualitas itu adalah 7 hingga 8 jam setiap harinya.

Persiapan kedua, terkait dengan perjalanan pemudik. Semakin jauh tujuan yang ditempuh, maka risiko kecelakaan lalu lintas juga bisa semakin besar. Jadi, ada baiknya pemudik tidak menyepelekan waktu beristirahat, apalagiketika sudah merasa ngantuk atau sangat lelah.

Demi keselamatan,selama berkendara tidak perlu tergesa-gesa untuk tiba di kampung halaman. Bagi pengemudi mobil disarankan untuk beristirahat sekurang-kurangnya 15 menit setiap maksimal empat jam sekali.Bagi pengendara motor disarankan untuk berhenti setiap dua jam sekali untuk segera melakukan pereganganagar terhindar dari kekakuan tubuh akibat duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam.

Begitu lelah, pemudik harus segera mencari rest area (area peristirahatan) terdekat. Tapi, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengimbau supaya tidak menggunakan rest area terlalu lama supaya jalan tol tetap lancar dan terhindar dari penumpukan kendaraan karena keterbatasan rest area yang tersedia.

Kalaupun rest area penuh, menurut Kapolri, pemudik bisa memanfaatkan ruang istirahat yang disediakan oleh pihak kepolisian atau pihak lainnya.

Opsi lain adalah keluar sebentar dari gerbang tol sehingga bisa beristirahat dengan lebih leluasa, dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan sekaligus risiko meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Pemudik yang memilih beristirahat di luar tol tidak akan diminta membayar lagi, dan bisa segera melanjutkan perjalanan di jalur tol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement