Ahad 02 Apr 2023 14:34 WIB

Mimpi Buruk Bagi Turis, Mengapa Budaya Memberikan Tip Lestari di AS?

Di AS, pelayan restoran dan baru tak lagi memandang tip sebagai pemasukan ekstra.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pelayan restoran (Ilustrasi). Banyak pelayan restoran hingga bar tak lagi memandang tip sebagai sebuah pemasukan bonus atau ekstra. Mereka melihat tip sebagai bagian dari pemasukan bulanan karena upah mereka tak begitu besar.
Foto:

Hotel

Saat menginap di hotel, merupakan hal yang umum di AS untuk memberikan tip kepada petugas pembersih ruangan sebesar dua hingga lima dolar AS atau sekitar Rp15 ribu-Rp75 ribu per hari. Sedangkan untuk petugas bellhop, pelanggan biasanya membayar sekitar satu hingga dua dolar AS atau Rp 15 ribu-Rp30 ribu per tas yang mereka bantu bawakan.

Pelanggan yang menggunakan jasa doorman atau valet juga dianjurkan untuk membayar tip. Tip untuk jasa ini adalah satu hingga dua dolar AS atau sekitar Rp 15 ribu-Rp30 ribu.

Taksi

Turis yang menggunakan jasa taksi juga dianjurkan untuk memberikan tip kepada pengemudi. Besaran tip yang biasanya diberikan kepada pengemudi taksi adalah 15-20 persen dari total ongkos. Bila pelayanan yang diberikan sangat baik, turis atau konsumen dapat memberikan tip lebih besar.

"Dengan memberikan tip yang sesuai, Anda tak hanya menunjukkan apresiasi Anda pada layanan yang baik, tetapi Anda juga membantu menunjang kehidupan para pekerja ini," ujar Thoms.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement