Selasa 28 Mar 2023 22:05 WIB

Meski Nikmat, Buka Puasa Pakai Gorengan Bisa Berbahaya Bagi Tubuh

Komposisi yang terkandung dalam gorengan didominasi lemak tidak sehat.

Hidangan gorengan untuk buka puasa (ilustrasi). Masyarakat disarankan tidak mengonsumsi gorengan untuk berbuka puasa karena komposisi yang terkandung dalam gorengan didominasi lemak tidak sehat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Hidangan gorengan untuk buka puasa (ilustrasi). Masyarakat disarankan tidak mengonsumsi gorengan untuk berbuka puasa karena komposisi yang terkandung dalam gorengan didominasi lemak tidak sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ahli gizi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna menyarankan masyarakat tidak mengonsumsi gorengan untuk berbuka puasa. Pasalnya komposisi yang terkandung dalam gorengan didominasi lemak tidak sehat.

"Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka puasa, karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat," kata Tony melalui keterangan tertulis UGM di Yogyakarta, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga

Proses pengolahan gorengan, kata Tony, biasanya menggunakan minyak yang telah dipakai berulang-ulang. Kondisi tersebut menjadikan minyak sebagai sumber kolesterol yang sebenarnya tidak ideal untuk digunakan.

"Kan jarang ada gorengan yang satu sampai dua kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol," ujar dia.

Selain mengandung lemak tidak sehat, Tony menjelaskan, gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis tersebut, menurut dia, memiliki sifat cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh, sehingga menjadikan kadar gula darah dalam tubuh cepat turun sehingga membuat cepat merasa lapar.

"Berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal karena cepat menaikkan gula darah dan turunnya juga cepat sehingga mudah merasa lapar kembali," kata dia.

Tony merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks. Karena karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna oleh tubuh, sehingga membuat kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar.

Ia mencontohkan jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah buah-buahan. "Kalau makan besar baiknya yang dikonsumsi yang dominan proteinnya, karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan," ujar Tony.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement