Jumat 24 Mar 2023 21:31 WIB

Puasa Bukan Halangan Olahraga, Pilih Waktu dan Jenis yang Tepat Agar tak Sempoyongan

Olahraga tetap penting, meski seseorang sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Olahraga (ilustrasi). Olahraga tetap penting dilakukan, meski Anda sedang menunaikan ibadah puasa Ramadhan.
Foto: www.freepik.com
Olahraga (ilustrasi). Olahraga tetap penting dilakukan, meski Anda sedang menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berolahraga dan mempertahankan gaya hidup sehat selama bulan puasa bisa menjadi tantangan sendiri bagi sebagian orang. Padahal, olahraga tetap penting dilakukan, meski Anda sedang menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Berikut saran dari pelatih pribadi Muslim terkait berolahraga agar tetap bugar padabulan suci, seperti dikutip laman Independent, Jumat (24/3/2023):

Baca Juga

1. Hidrasi pada pagi hari

Minum air sebanyak mungkin antara buka puasa dan sahur dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi pada siang hari. Hal ini terutama jika berencana berolahraga di beberapa waktu.

 

“Ini satu-satunya cairan yang bisa Anda miliki sampai matahari terbenam yang jatuh sekitar jam delapan malam tahun ini yang berarti Anda berpuasa selama lebih dari 12 jam,” kata personal trainer, Sunny Salique. Salique biasanya meminum sekitar empat gelas besar air saat sahur, untuk memastikan dirinya terhidrasi sepanjang hari.

2. Temukan waktu terbaik

Pada bulan Ramadhan, waktu berolahraga setiap orang bisa berbeda-beda. Penting untuk menemukan waktu latihan yang terbaik untuk diri sendiri.

“Saya pribadi berolahraga pada malam hari, beberapa jam setelah saya berbuka puasa, karena itu berarti saya bisa minum air selama sesi saya dan tidak khawatir dehidrasi,” kata Salique.

Pemilik layanan pelatihan pribadi khusus wanita Female Trainer, Souad Gharib, mengatakan berolahraga pada pagi hari membantunya merasa berenergi selama jam-jam sore yang menantang. Hal itu ketika rasa lapar dan kelelahan biasanya terasa sangat signifikan.

3. Pilih gym 24 jam

Seseorang bukan berarti harus memaksakan diri berlatih dalam waktu yang tidak sesuai jadwal mereka. Oleh karena itu, memilih tempat gym yang buka 24 jam bisa jadi solusi agar dapar berolahraga kapan pun. Berolahraga di rumah juga tidak masalah.

4. Cobalah latihan kekuatan

Jika Anda penggemar latihan interval intensitas tinggi (HIIT) dan ingin mengikuti jadwal kardio seperti biasa, disarankan untuk beralih ke latihan yang tidak terlalu intens, dengan repetisi lebih rendah dan lebih banyak waktu istirahat. “Saya suka berolahraga dengan sangat lambat selama Ramadhan, dan saya biasanya memilih untuk melakukan latihan kekuatan,” kata Gharib.

Dengan begitu, ia masih punya energi untu sisa-sisa hari, tetapi tidak berolahraga dengan cara yang bisa membuatnya dangat berkeringat dan kehausan. Intinya, bagaimana menerapkan kontrol dan waktu terbaik.

5. Sahur yang baik

Salique menyarankan agar makan sahur yang baik dengan memilih karbohidrat kompleks. Misalnya, gandum dan kacang-kacangan dengan kurma dan pisang karena akan memberi energi yang dilepaskan secara perlahan sepanjang hari dan membuat kenyang lebih lama.

6. Luangkan waktu untuk pemulihan

Setiap jenis latihan memerlukan jeda istirahat. Tetapi ketika bangun lebih awal untuk sholat, dan tidur larut malam selama Ramadhan, mungkin sulit untuk mendapatkan tidur yang dibutuhkan.

“Tidur siang sangat penting untuk pemulihan. Saya biasanya kembali tidur setelah sholat subuh jam 5 pagi dan tidur siang sebentar, lalu olahraga jam 9 pagi,” kata Gharib. Salique mengatakan, dia tidur siang dari jam 5 sore sampai waktu berbuka puasa, untuk mengembalikan energi.

7. Berolahraga, meski hanya 10 menit per hari

Jika tidak memiliki energi untuk berolahraga selama 45 menit, pertimbangkan saja aktivitas ringan apa pun yang Anda bisa. Anda bisa melakukan peregangan, yoga, jalan-jalan atau gerakan apa pun yang ringan dan ingin dilakukan, menurut pelatih transformasi tubuh Nazia Khatun. Itu akan membantu kesehatan mental, karena duduk sepanjang hari, atau tidur dapat membuat diri merasa lebih lelah.

8. Makan apa saja yang disukai

“Ramadan bukan waktunya untuk diet,” kata Khatun.

Jika makan dalam jumlah sedang dan mempertimbangkan ukuran porsi yang baik, Anda akan merasa lebih baik setiap hari di bulan Ramadhan. Hal itu bisa meningkatkan tingkat energi Anda selama periode puasa. Makan apa saja dan sehat tentu menjadi nilai lebih tersendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement