Selasa 21 Mar 2023 15:09 WIB

Rollover Reaction Ajak Perempuan Berani Bicara Jika Alami Dating Violence

Kekerasan dalam berpacaran dinilai masih jarang dibicarakan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Peluncuran kampanye Uncover Your Stories oleh Rollover Reaction di Atsiri Sarinah, Jakarta, Jumat (17/3/2023), mengajak perempuan speak-up jika alami kekerasan verbal maupun non-verbal.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Peluncuran kampanye Uncover Your Stories oleh Rollover Reaction di Atsiri Sarinah, Jakarta, Jumat (17/3/2023), mengajak perempuan speak-up jika alami kekerasan verbal maupun non-verbal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama kosmetik lokal Rollover Reaction menggaungkan kampanye "Uncover Your Stories" masih dalam rangka bulan Hari Perempuan Internasional. Rollover Reaction ingin mengajak perempuan untuk lebih berani speak-up jika mengalami kekerasan.

Perempuan diajak untuk lebih mencintai diri sendiri dan menggabungkan kekuatan untuk memahami dan lebih berani dalam menghadapi permasalahan dating violence atau kekerasan dalam berpacaran.

Baca Juga

"Permasalahan dating violence ini kami angkat, karena perempuan yang menjadi korban kerap merasa dirinya tidak berharga," ujar Co-Founder Rollover Reaction, Tinanda Nabila, dalam peluncuran kampanye "Uncover Your Stories" di Atsiri Sarinah, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Salah satu wujud dorongan Rollover Reaction untuk membuat perempuan yang mengalami kekerasan ini mau speak-up adalah dengan membangun project mapping. Di dalamnya, perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam hubungan akan menangkap sisi emosional.

Pada kampanye "Uncover Your Stories" ini, Rollover Reaction memberikan kesempatan pada sesama perempuan untuk lebih memahami tentang kekerasan dalam berpacaran langsung melalui aktivasi project mapping. Sebab, persoalan itu masih jarang dibicarakan, tidak semasif masalah kekerasan dalam rumah tangga.

"Ini exhibition kami yang pertama. Ini adalah salah satu isu sosial yang kita rasa sangat dekat dengan komunitas dan pelanggan Rollover Reaction,” papar Tinanda.

Project mapping ini tujuan utamanya untuk meningkatkan kesadaran bahwa isu dating violence ini juga sangat penting dan harus jadi perhatian banyak pihak. Apalagi, yang menjadi korbannya adalah perempuan-perempuan muda yang butuh pengetahuan dan dukungan lebih banyak.

"Kami juga ingin mereka mengungkap cerita mereka, berani bicara," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement