Selasa 21 Mar 2023 14:03 WIB

Bukan Hanya Modal, Ini Hal Lain yang Dibutuhkan Perusahaan Rintisan

Peran investor sangat vital dalam perkembangan perusahaan rintisan.

Peran investor sangat vital dalam perkembangan startup, mulai dari angel investor di tahap awal atau seed funding, hingga investor yang melakukan pendanaan seri awal hingga menjadi perusahaan publik/ Ilustrasi
Foto: pixabay
Peran investor sangat vital dalam perkembangan startup, mulai dari angel investor di tahap awal atau seed funding, hingga investor yang melakukan pendanaan seri awal hingga menjadi perusahaan publik/ Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menjelang akhir kuartal satu tahun 2023, masih ramai dibicarakan di dunia maya bahwa “badai” yang menerpa industri teknologi belum usai. Hal ini diperuncing dengan isu resesi global tahun 2023.

Sejak setahun terakhir, banyak perusahaan teknologi baik di dunia maupun dalam negeri yang terus berusaha dan berjuang melewati masa suram, mulai dari gelombang PHK besar-besaran hingga konflik antara manajemen dengan investor.

Baca Juga

Padahal peran investor sangat vital dalam perkembangan startup, mulai dari angel investor di tahap awal atau seed funding, hingga investor yang melakukan pendanaan seri awal hingga menjadi perusahaan publik. Namun selama ini banyak investor yang dipandang hanya sebagai pemodal, padahal banyak peran investor yang bersifat nonmaterial. Apalagi di kala “winter season” yang tengah melanda berbagai perusahaan teknologi.

Hal ini membuat salah satu Venture Capitalist yang juga CEO Prasetia Dwidharma, Arya Setiadharma buka suara dalam program Business dan Leadership Talks (Blitz) yang ditayangkan di kanal video berbagi EdTech Cakap. “Kalau ada startup yang lagi susah, bantulah. Bantu itu, tidak harus dengan uang. Tapi, meluangkan waktu 1 jam, untuk ngopi dan ngobrol mendengarkan apa yang menjadi masalah bagi founder” ucap Arya dalam siaran persnya, Selasa (21/3/2023).

Hal ini dibenarkan Tomy Yunus, CEO dan Co-Founder Cakap yang memandang bahwa investor itu sebagai partner atau mitra, bukan sekadar pemberi modal. “Investor as a partner, kalau tidak, kita juga tidak akan bisa terbuka untuk cerita. Misalkan sudah ada masalah dan kita tidak punya support. Itu juga susah untuk recover, untuk bounce back lagi itu susah. Berbeda, kalau kita tahu investor dan partner support kita, chance untuk bounce back kita lebih tinggi” jelas Tomy.

Selama ini Arya melihat banyak peran pemodal yang mungkin terlihat sederhana namun diabaikan. “Kalau misal startup-nya minta additional funding, tak harus kita kasih juga. Kita bisa bantu dengan hal lain, misalnya kenalin dengan investor baru, atau dengan calon customer, ini yang sebenarnya saya harapkan dari venture capital lain,” ujar Arya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Kemitraan dan Permodalan Wirausaha KADIN Indonesia.

Selain hubungan antara investor dan mitranya, Arya juga menyelipkan pesan untuk mereka yang sedang berpikir untuk mendirikan sebuah perusahaan rintisan.

Pertama, pertanyakan dahulu ke diri sendiri apakah sudah siap secara mental. Kedua, jujur dan ketahui kekuatan dan kekurangan di startup yang akan dibangun. 

Terakhir, jagalah integritas dan jangan membohongi investor. “Jangan membohongi investor, jagalah integritas. Trust is something that is hard to build, tapi hancurnya bisa dengan cepat,” ujar Arya tegas.

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement