Jumat 10 Mar 2023 14:18 WIB

Puting Copot Ketika Menyusui, Mungkinkah? Ini Kata Pakar Laktasi

Saat puting tak mendapat cukup aliran darah, beberapa jaringan bisa mati.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu menyusui (Ilustrasi). Seorang perempuan mengeklaim putingnya jatuh saat menyusui bayinya.
Foto: Republika
Ibu menyusui (Ilustrasi). Seorang perempuan mengeklaim putingnya jatuh saat menyusui bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah video Tiktok yang diunggah pada Oktober lalu, seorang wanita mengeklaim putingnya jatuh saat menyusui bayinya. Hal tersebut dia sadari ketika bayinya mulai tersedak.

Video yang berdurasi 90 detik memperlihatkan wanita itu mengira bayinya memiliki pelekatan yang bagus. Saat bayinya bertambah berat, dia melihat putingnya menjadi hitam di pangkal dan putih di ujungnya. Akhirnya, putingnya putus dan bayinya memasukkannya ke dalam mulutnya.

Baca Juga

Banyak pengguna yang meninggalkan komentar tidak percaya. Mereka tidak tahu ini bisa saja terjadi.

Pakar laktasi dan pendidik persalinan di Melanin Milk, Chardá Bell, mengidentifikasi pengalaman wanita tersebut sebagai vasospasme dan nekrosis puting. Meski jarang, hal itu bisa terjadi di antara orang yang menyusui.

Ketika puting payudara dan jaringan sekitarnya tidak mendapat cukup aliran darah, beberapa jaringan bisa mati. Kematian jaringan ini dikenal sebagai nekrosis.

Pengguna Tiktok itu memulai ceritanya dengan menyebutkan rasa sakit yang dirasakannya saat menyusui. Itu mungkin merupakan tanda pertama ada sesuatu yang salah.

Meskipun banyak orang yang menyusui mengeluhkan nyeri payudara, menyusui seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit atau menyakitkan. Bell menyebut sulit bagi orang tua baru untuk membedakan antara rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pekan-pekan awal.

Tanda lain dari trauma puting adalah pelekatan yang buruk, sesuatu yang menurut wanita itu mulai dia alami. Dia melihat putingnya menghitam di bagian bawah dan putih di ujungnya. Ini menggambarkannya sebagai tanda aliran tiupan yang buruk. Bell menyarankan untuk mempelajari dan mempraktikkan posisi dan teknik yang benar guna meminimalkan atau mencegah trauma puting.

Untuk merawat celah puting atau areola, Bell merekomendasikan menggunakan tangan yang bersih atau bersarung tangan untuk membersihkan puting. Selain itu bisa mengeringkannya dengan kain kasa steril, membiarkannya mengering, lalu membalut atau menutupi area tersebut.

Wanita itu mengatakan di TikTok bahwa dia melakukan hal serupa, membersihkan puting susu, memasangnya kembali, dan membalutnya dengan perban. Bell mengatakan siapa pun yang mengalami puting lepas harus mencari bantuan medis untuk penangan yang tepat.

Dilansir laman Business Insider, Jumat (10/3/2023), wanita itu mengatakan sementara putingnya menempel kembali, perjalanan menyusui dengan anak berakhir hari itu juga.

Bell merekomendasikan istirahat dari menyusui jika terasa sakit. Orang tua bisa mengosongkan ASI melalui ekspresi tangan yang lembut atau pompa tangan dan memperkenalkan kembali pelekatan setelah puting sembuh.

Bell mengatakan, trauma puting jangka panjang bisa berbahaya bagi tujuan menyusui dan kesehatan mental orang tua. Jika tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan saluran tersumbat atau mastitis berulang karena pengosongan payudara yang kurang atau tidak lengkap, serta masalah medis serius lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement