Ahad 05 Mar 2023 21:32 WIB

Jangan Bangga Punya Anak Gendut, Ini Bahayanya

Tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas atau kegendutan pada anak.

Konsekuensi jangka panjang dari obesitas adalah munculnya komplikasi serius pada anak/ilustrasi.
Foto: newsmild.com
Konsekuensi jangka panjang dari obesitas adalah munculnya komplikasi serius pada anak/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia dikejutkan kenyataan munculnya kasus bayi usia 16 bulan yang memiliki berat badan 27 kilogram di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Menurut dr Frida Soesanti SpA(K), kasus obesitas esktrem seperti ini tidak sering ditemukan. Saat ini, tim dokter dari RSCM masih terus menyelidiki kasus tersebut.

Ada kemungkinan sang anak mengalami kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan semata faktor makanan, seperti susu kental manis. Tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Prinsipnya, makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan.

Baca Juga

Sebenarnya, kelainan genetik dan faktor gangguan hormonal yang termasuk faktor internal penyebab obesitas kasusnya relatif kecil dibandingkan dengan obesitas yang disebabkan gaya hidup tidak sehat.

Kasus obesitas yang disebabkan kelainan genetik atau gangguan hormonal, biasanya disertai gejala lain yang tidak normal. Contohnya, kelainan genetik Prader Willi Syndrome yang ditandai nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisolatau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas. Syndrome karena kelainan genetik biasanya disertai dengan gejala lain, misalnya kelainan mata atau jantung.

Umumnya obesitas karena penyebab internal ini tidak disertai peningkatan tinggi badan, sehingga anaknya pendek, tetapi gemuk. Hal ini berbeda dengan anak yang kelebihan berat badan yang juga disertai pertambahan tinggi badannya.

Sebagian besar penyebab obesitas pada anak adalah faktor eksogen atau faktor dari lingkungan luar. Ini berawal dari orang tua yang membiarkan anak makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi kalori terus menerus, tanpa disertai aktivitas fisik cukup.

Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu justru tidak ada lucunya.

Konsekuensi jangka panjang dari obesitas adalah munculnya komplikasi serius, seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini. Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis.

Oleh karena itu, demi mencegah anak terkena obesitas yang dapat berujung mengalami komplikasi serius, pencegahan sejak dini, mulai dari edukasi gizi pada calon orang tua hingga para orang tua cermat membaca label komposisi gizi pada makanan kemasan perlu dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement