REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesepian atau terisolasi secara sosial bisa meningkatkan risiko demensia. Demensia adalah sekelompok gejala yang memengaruhi daya ingat, pemikiran, orientasi, dan kemampuan sosial seseorang, sehingga penderita sulit untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Johns Hopkins University School of Medicine dan Bloomberg School of Public Health. Studi dipublikasikan dalam Journal of the American Geriatrics Society.
Studi tersebut menyatakan bahwa lansia yang terisolasi secara sosial memiliki kemungkinan 27 persen lebih tinggi terkena demensia dibandingkan dengan lansia yang tidak terisolasi. Semua peserta penelitian berusia 65 tahun ke atas dan diminta untuk menyelesaikan wawancara tatap muka selama dua jam setiap tahun untuk menilai fungsi kognitif, status kesehatan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pada wawancara awal, 23 persen dari 5.022 partisipan terisolasi secara sosial dan tidak menunjukkan tanda-tanda demensia. Namun, pada akhir penelitian yang berlangsung selama sembilan tahun ini, 21 persen dari total sampel partisipan mengalami demensia.
"Lansia yang terisolasi secara sosial memiliki jaringan sosial yang lebih kecil, hidup sendiri dan memiliki partisipasi yang terbatas dalam kegiatan sosial," kata Alison Huang, peneliti senior di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, seperti dilansir India Today, Selasa (28/2/2023).