Selasa 14 Feb 2023 17:26 WIB

Hipertensi Sering 'Mengelabui', Bikin Orang Kesulitan Menyadari Gejalanya

Dikenal sebagai silent killer, penyakit ini sering kali tidak ada gejalanya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Hipertensi sering mengelabui karena sering tidak menunjukkan gejala. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Hipertensi sering mengelabui karena sering tidak menunjukkan gejala. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hipertensi (tekanan darah tinggi) dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada tubuh Anda. Jika tidak diobati, hipertensi dapat memengaruhi organ vital seperti ginjal, jantung, dan otak. Kolesterol tinggi juga bisa mematikan.

Dikenal sebagai silent killer, penyakit ini sering kali tidak ada sinyal peringatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) mengatakan, tekanan darah adalah darah yang mendorong dinding arteri. Arteri membawa darah dari jantung Anda ke bagian lain dari tubuh. 

Baca Juga

Tekanan darah biasanya naik dan turun sepanjang hari. Kondisi itu dapat merusak jantung dan menyebabkan masalah kesehatan jika tetap tinggi untuk waktu yang lama. Selain itu CDC mengatakan, hipertensi membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung dan strok, yang merupakan penyebab utama kematian di AS. Pada 2020, ada lebih dari 670 ribu kematian di AS disebabkan oleh hipertensi sebagai penyebab utama atau penyebab kematian.

Mengontrol tekanan darah tinggi sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan secara harfiah bisa menjadi masalah hidup atau mati. Namun, kebanyakan orang dengan hipertensi tidak tahu mereka mengidapnya.

Menurut CDC, sekitar satu dari tiga orang dewasa AS dengan tekanan darah tinggi bahkan tidak menyadarinya dan tidak dirawat untuk mengontrol tekanan darah mereka. Mengukur tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk menentukan Anda memiliki kondisi tersebut. Jadi melakukan kunjungan rutin ke dokter selalu disarankan.

Urgent Care Medical Director and Physician di Carbon Health and Saint Mary's Hospital dr Bayo Curry-Winchell mengatakan, hipertensi dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena mengembangkan penyakit termasuk usia, riwayat keluarga, merokok, dan menjalani gaya hidup nonaktif

"Tekanan darah tinggi tidak hanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Hampir satu dari empat orang dewasa berusia 20 hingga 44 tahun memiliki tekanan darah tinggi," ujar CDC seperti dilansir laman Eat This Not That, Selasa (14/2/2023).

Tanda-tanda hipertensi

Dr Curry-Winchell mengatakan, pembacaan tekanan darah 130/80 mm Hg atau lebih tinggi dianggap hipertensi. Penting untuk diketahui, beberapa orang tidak akan mengalami tanda-tanda peringatan atau gejala klasik seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, hingga penyakitnya berkembang.

"Penglihatan berubah, sakit kepala, dan sering mimisan juga merupakan tanda tersembunyi dari tekanan darah tinggi," kata dia.

Dokter residen pengobatan darurat di Northwestern Memorial Hospital dr Evelyn Huang mengatakan, tidak semua orang memiliki gejala tekanan darah tinggi. Gejala dapat berupa nyeri dada, kesulitan bernapas, dan pusing. Ini bisa menjadi tanda keadaan darurat, jadi jika ada yang mengalami gejala ini, mereka harus menghubungi penyedia layanan kesehatan. Dia selalu menyarankan seseorang mengikuti penyedia perawatan primer agar tekanan darah mereka diperiksa secara teratur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement