Jegier menjelaskan ASI juga mengandung sel punca. Sama seperti bayi, Anda memiliki sel-sel kecil yang bekerja dengan cara memperbaiki jaringan.
"Anda membuat sel bisa bekerja secara internal juga," ujarnya.
Di samping itu, ASI mengandung hormon. Ibu memiliki kesempatan untuk mengatur ulang dan mengubah beberapa hormon yang beredar di tubuhnya dengan menyusui.
"Hormon-hormon itu meningkat selama kehamilan, dan turun selama menyusui, memberi kita kesempatan untuk melakukan pemrograman ulang," kata Jegier.
Selain mengurangi risiko kanker payudara, Jeiger juga menyebut bahwa menyusui bisa menurunkan risiko kanker ovarium dan penyakit lainnya. Jadi, bukan hanya bayi yang mendapat manfaat dari air susu ibu.
"Proses menyusui juga memberi banyak manfaat bagi sang ibu," jelas Jegier.