Rabu 08 Feb 2023 19:54 WIB

Sakit Kepala Beda dengan Pusing, Waspada Jika Rasanya Seberat Ini

Sakit kepala terbagi dua, yakni primer dan sekunder.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit kepala (ilustrasi). Sakit kepala parah dapat menjadi tanda strok.
Foto:

Saking sakitnya, dr Zicky menyebut kondisi ini bisa sampai mengganggu aktivitas dan membuat orang menjadi tidak produktif. Selain itu, dr Zicky menyebut sakit kepala yang berat bisa mengacu pada penyakit tertentu. Apalagi jika sakit kepala itu disertai dengan beberapa gejala lain, seperti bersin, batuk, atau demam.

"Sakit kepala yang kronik, progresif, makin dalam makin berat kemudian diperburuk dengan batuk, bersin, ini kemungkinan mengarah ke tumor, sedangkan sakit kepala yang diiringi dengan demam kemungkinan meningitis. Tapi itu masih kemungkinan, belum pasti," jelas dr Zicky.

Sementara itu, sakit kepala yang mengacu pada strok munculnya secara mendadak. Pasien yang mengalami biasanya segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena umumnya sudah tidak sadar.

"Ada juga yang masih sadar, tapi sakit kepalanya luar biasa sakit. Kalau di buku disebutnya thunderclap headache atau nyeri kepala seperti disambar geledek. Oleh karena itu, minum obat boleh, tapi kalau berlanjut konsultasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement