Rabu 08 Feb 2023 16:37 WIB

Kena Diabetes, Anak-Anak Kehilangan Nyawa Akibat Telat Diperiksakan

Ketika terdiagnosis diabetes, sebagian anak sudah tidak tertolong lagi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sakit (ilustrasi). Diabetes juga bisa menyerang anak-anak.
Foto: www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Diabetes juga bisa menyerang anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyakit diabetes masih kerap dianggap lebih rentan pada orang dewasa. Padahal, kasus kencing manis semakin umum di kalangan anak-anak.

Menurut Prof dr Aman Bhakti Pulungan, kasus diabetes pada anak terus meningkat setiap tahunnya. Anak bisa terkena diabates tipe manapun, baik tipe 1 maupun 2.

Baca Juga

"Sering kali tipe 1 diagnosisnya terlambat, pasien datang dalam kondisi sudah terlambat, terutama saat pandemi Covid-19. Saat terdiagnosis, sudah tidak tertolong lagi, meninggal," kata Prof Aman dalam webinar, disimak Rabu (8/2/2023).

Prof Aman mengatakan kegawatan pada diabates terjadi ketika keasaman darah pengidapnya meningkat (asidosis). Mereka biasanya harus masuk unit perawatan intensif (ICU) dan berisiko meninggal.

"Kalau tipe 2 meningkat saat pandemi karena pola virus itu sendiri. Kalau tipe lainnya, sekunder misalnya, sakit thalassemia dan leukemia pada bayi baru lahir, penyakitnya juga bisa permanen, bisa sementara,” kata dia.

Prof Aman menjelaskan bahwa hal yang kerap dilupakan orang tua bahwa diabetes bisa juga menyerang anak-anak. Rata-rata usia anak yang terkena diabetes melitus, tidak berbeda jauh dengan data global yakni sekitar usia lima hingga sembilan tahun dan 10 hingga 14 tahun.

Tetapi ada juga data yang menunjukan diabetes pada anak usia empat tahun dan lebih dari 15 tahun. Ada 1.369 kasus diabetes melitus (DM) Tipe 1 pada anak di Indonesia dari 2009-2022, menurut data registri nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement