REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film biografi Michael Jackson segera memasuki tahap produksi. Namun, sineas Dan Reed, tidak senang dengan rencana perilisan film berjudul Michael itu. Reed adalah sutradara film dokumenter kontroversial garapan HBO berjudul Leaving Neverland.
Film biografi Michael telah menetapkan sutradara dan bintang utamanya. Sutradara Antoine Fuqua yang akan mengarahkan film tersebut. Sementara itu, keponakan mendiang Michael Jackson, Jaafar Jackson, berperan sebagai Raja Pop. Film ini diproduksi oleh Graham King, produser Bohemian Rhapsody, film biografi tentang Freddie Mercury yang sangat sukses.
Reed bertanya, mengapa belum ada kemarahan publik yang besar atas film Michael yang bersiap untuk produksi. Dia berpendapat, bahwa film dokumenter tersebut mengekspos Jackson sebagai seseorang yang melecehkan anak-anak secara seksual.
Menurut dia, hingga kini, tidak ada yang berbicara tentang "membatalkan" film ini, yang akan memuliakan seorang pria yang memperkosa anak-anak. Dia mengatakan, tidak adanya kemarahan yang menyertai pengumuman film ini menandakan rayuan Jackson masih hidup, bahkan bekerja dari alam kubur.
"Tampaknya pers dan penggemarnya yang tumbuh dengan mencintai Jackson, bersedia mengesampingkan hubungannya yang tidak sehat dengan anak-anak dan hanya mengikuti musik," ujarnya seperti dilansir laman Movie Web, Selasa (7/2/2023).
Film Leaving Neverland menyoroti tuduhan yang diajukan oleh Wade Robson dan James Safechuck, dua pria yang berteman dengan Jackson ketika mereka masih kecil. Dalam film dokumenter itu, mereka merinci hubungan yang dimiliki dengan Jackson.
Plot film menjelaskan bagaimana dugaan Jackson melecehkan mereka. Film dokumenter itu telah meyakinkan beberapa pemirsa tentang kesalahan Jackson, tetapi karena itu adalah tuduhan yang tidak terbukti, penonton yang lain tidak terlalu memercayai klaim tersebut.
Reed berpendapat, Jackson yang mengundang anak-anak ke kamar tidurnya sudah cukup buruk, bahkan jika tuduhan pelecehan seksual tidak dipercaya. Reed bertanya-tanya bagaimana hal ini akan disinggung, jika kisah itu ada dalam film biopik.
"Kepada para pembuat film, saya katakan: Bagaimana Anda akan menggambarkan momen ketika Jackson, seorang pria dewasa berusia 30-an, menggandeng tangan seorang anak dan membawanya ke kamar tidur itu? Bagaimana Anda akan menggambarkan apa yang terjadi selanjutnya? Dengan menghindari pertanyaan tentang kecenderungan Jackson untuk tidur dengan anak laki-laki, Anda menyiarkan pesan kepada jutaan penyintas pelecehan seksual anak. Pesan itu adalah: Jika seorang pedofil kaya dan cukup populer, masyarakat akan memaafkannya," jelas Reed.
Film Michael hingga kini belum menetapkan tanggal pemutaran perdananya. Namun, sinema tersebut akan segera memulai produksi.