Ahad 05 Feb 2023 18:02 WIB

800 Ribu Anak Berisiko Tinggi DBD, Dokter Ingatkan Pentingnya Imunisasi

Anak-anak masih menjadi kelompok yang paling rentan terkena demam berdarah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien demam berdarah dengue (DBD) (Ilustrasi). Merujuk data Kemenkes RI pada 2022, ada sekitar 800 ribu anak-anak di Indonesia yang belum diimunisasi dengue sehingga berisiko tinggi terkena demam berdarah.
Foto: Republika
Pasien demam berdarah dengue (DBD) (Ilustrasi). Merujuk data Kemenkes RI pada 2022, ada sekitar 800 ribu anak-anak di Indonesia yang belum diimunisasi dengue sehingga berisiko tinggi terkena demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit serius yang mengancam jiwa. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI di tahun 2022, jumlah kumulatif kasus demam berdarah sebanyak 142.294 kasus dengan angka kematian sebanyak 1.117.

Angka tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun sebelumnya (2021) sebanyak 73.518 dengan 705 kematian. Dokter spesialis anak Prof Hartono Gunardi mengatakan bahwa anak-anak masih menjadi kelompok yang paling rentan terkena demam berdarah.

Baca Juga

Merujuk data Kemenkes RI pada 2022, ada sekitar 800 ribu anak-anak di Indonesia yang belum diimunisasi dengue sehingga berisiko tinggi terkena demam berdarah. Karena itulah, dia mengimbau orang tua untuk melengkapi imunisasi dengue pada anak.

Pemberian vaksinasi pada anak merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mengurangi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Indonesia.

"Tolong kepada orang tua, periksa kembali riwayat imunisasi anak, apakah sudah vaksinasi dengue atau belum, jangan sampai terlewat," kata Prof Hartono saat diwawancarai usai diskusi media di Jakarta, Ahad (5/2/2023).

Prof Hartono menjelaskan, vaksinasi dengue akan membantu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang berfungsi untuk melawan virus penyebab demam berdarah. Tak hanya itu, vaksinasi juga bisa menegah resistensi antiobiotik.

Prof Hartono mengatakan, merujuk data WHO, imunisasi dengue setidaknya bisa menyelamatkan dua hingga tiga juta jiwa setiap tahunnya secara global. Lalu, bila cakupannya terus ditingkatkan,  imunisasi bisa menambah 1,5 juta jiwa yang diselamatkan tiap tahunnya.

"Jadi memang vaksinasi itu penting, apalagi bagi anak," jelas dia.

Prof Hartono mengingatkan, saat ini, jumlah anak-anak yang terkena bahkan meninggal dunia akibat demam berdarah masih tinggi. "Ini tentunya merupakan tanggung jawab bersama untuk berupaya menurunkan kejadian demam berdarah di Indonesia," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement