Rabu 01 Feb 2023 04:00 WIB

Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Siapa Paling Berisiko?

Tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok termasuk faktor risiko serangan jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur (ilustrasi). Serangan jantung dapat terjadi saat orang tidur.
Foto:

Kurang tidur dan serangan jantung saat tidur

Risiko serangan jantung saat tidur juga dapat meningkat pada orang yang mengalami kurang tidur. Kurang tidur selama satu atau dua hari mungkin tak akan memunculkan masalah signifikan.

Namun, kurang tidur yang terjadi secara terus-menerus dapat memunculkan masalah kesehatan serius dan memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada, termasuk masalah kesehatan jantung. Kesehatan jantung, lanjut Dr Dey, sangat dipengaruhi oleh kecukupan tidur.

Alasannya, kurang tidur kerap dikaitkan dengan faktor risiko penyakit jantung seperti aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah.

"Tidur yang singkat dan berulang (kurang tidur) meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular (seperti serangan jantung)," kata Dr Dey.

Kiat cegah dan serangan jantung saat tidur

Menurut Dr Keshava, ada beberapa upaya yang dapat membantu mencegah terjadinya serangan jantung saat tidur. Salah satu di antaranya adalah menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti menerapkan pola makan yang seimbang, olahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok.

"Penting juga untuk mengelola gangguan tidur serta mendapatkan tidur yang cukup dalam keseharian," ujar Dr Keshava.

Sebagian orang mungkin sudah memiliki beberapa masalah kesehatan yang menjadi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Pada kelompok seperti ini, serangan jantung saat tidur juga perlu dicegah dengan cara mengelola masalah-masalah kesehatan tersebut.

Sebagai tambahan, Dr Dey memberikan beberapa tips agar orang-orang bisa tidur dengan baik di malam hari. Berikut ini adalah delapan tips di antaranya:

1. Lakukan teknik relaksasi seperti latihan bernapas dalam, yoga, meditasi, atau peregangan santai sebelum tidur.

2. Biasakan berolahraga atau latihan fisik secara rutin. Namun, hindari berolahraga menjelang jam tidur di malam hari.

3. Terapkan jadwal tidur yang teratur setiap hari, termasuk di hari libur.

4. Berkonsultasi dengan dokter bila merasa memiliki gangguan tidur, seperti apnea tidur atau insomnia. Berkonsultasi dengan dokter dapat membantu pasien mendapatkan diagnosis pasti dan juga terapi yang sesuai untuk memperbaiki gangguan tidur mereka.

5. Dapatkan paparan cahaya yang cukup di pagi hari agar siklus tidur-bangun bisa berjalan dengan baik.

6. Hindari stimulan pengganggu tidur, seperti alkohol, makanan tinggi lemak atau gula, serta kafein.

7. Kelola stres dan kecemasan.

8. Buat suasana kamar tidur terasa nyaman dengan cara meredupkan pencahayaannya, menjauhkan kamar dari berbagai distraksi seperti suara

bising, dan mengatur suhu agar terasa sejuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement