Jumat 27 Jan 2023 08:03 WIB

Dokter Paparkan Beda Gejala Covid dengan Demam Dengue

Gejala infeksi dengue tidak disertai pilek seperti Covid-19.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Pasien demam berdarah dengue (DBD). (Ilustrasi)
Foto:

Pertolongan pertama

Dokter Karyanti memaparkan apa saja pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam. Tentunya, berikan anak obat penurun panas, seperti parasetamol.

Dia mengatakan pemberian obat boleh diulang setiap empat jam. Namun, jika ada riwayat kejang berikan obat penurun panas segera dengan sendok takar obat lima mililiter (ml).

“Saat ini juga bisa dengan puyer, racikannya yang digerus,” ujarnya.

Kedua, kompres dengan air hangat, bukan dengan air es atau alkohol. Orang tua bisa mengompres dengan menggunakan handuk kecil.

Daerah yang dikompres adalah daerah lipat ketiak dan lipat pangkal paha. Di situlah tempat lewatnya pembuluh darah besar supaya terjadi pengeluaran panas melalui evaporasi.

Kemudian jangan membungkus anak dengan baju dan selimut berlapis-lapis. Gunakan pakaian yang tipis dan ringan.

“Kadang-kadang kalau misalnya habis minum obat panas itu berkeringat itu tujuannya panasnya itu lewat pori-pori kulit, jadi lewat evaporasi. Nah ini sama prinsip kompres itu mengeluarkan panas lewat penguapan, lewat pori-pori kulit makanya anak jangan dibungkus baju berlapis-lapis, malah justru nahan panasnya,” kata dr Karyanti.

“Kadang-kadang memang pada saat suhu mau naik itu anak-anak sering menggigil atau misalnya  siapa pun dewasa juga bisa menggigil. Itu artinya demamnya lagi mau naik, lagi mau naik suhunya jadi pada saat menggigil justru jangan dipakai baju berlapis-lapis atau selimut, dibuka ya. Pakai pakaian yang tipis saja atau yang tanpa lengan supaya bisa panasnya keluar lewat pori-pori kulit ya. Ini jangan kompres dengan air dingin atau alkohol.”

Ketiga, beri minum sesering mungkin. Dokter Karyanti menuturkan bujuk anak untuk minum cairan yang ada nutrisinya supaya jangan sampai dehidrasi atau kekurangan cairan. Kalau memang masih bayi, kata dr Karyanti, susui sesering mungkin atau berikan susu yang nutrisinya lengkap. Cairan lain yang bisa diberikan adalah jus buah atau minuman elektrolit.

“Kemudian istirahat harus cukup. Jangan sampai dia aktif lari ke sana ke mari. Justru dia harus istirahat cukup supaya metabolisme tubuhnya berkurang. Suhunya bisa turun. Kemudian tadi aktivitasnya tentu dikurangi. Berikan mainan yang stasis, misalnya main ular tangga, lego, boneka, supaya anak diam bukan lari yang main ke sana ke mari, main bola ya. Itu jangan bermain yang aktivitas yang terlalu tinggi dulu,” jelas dr Karyanti.

photo
Mengompres anak demam. - (Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement