REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perempuan muda dan sehat menderita strok setelah seorang chiropractor memiringkan lehernya ke samping kiri-kanan hingga berbunyi "krek". Mariah Bond mengunjungi chiropractor untuk pertama kalinya pada April 2021 dengan harapan dapat menyembuhkan leher kakunya.
Setelah mejalani perawatan rutin di lehernya, Bond tiba-tiba menjadi sangat pusing. Perempuan berusia 29 tahun kemudian mulai muntah.
"Saya tidak bisa berhenti muntah," kata warga New Mexico, AS, dilansir The Sun, Rabu (25/1/2023).
Ketika sang suami datang menjemputnya, Bond mengaku tangannya kesemutan. Chiropractor kemudian menyarankan Bond untuk pergi ke unit gawat darurat.
Pemindaian mengungkapkan Bond menderita strok di otak kecilnya, bagian otak yang terlibat dalam koordinasi gerakan dan keseimbangan. Lebih dari 100 ribu orang menderita strok setiap tahun di Inggris, di mana penyakit itu menyebabkan lebih dari 38 ribu kematian.
Menurut Stroke Association, ada 1,3 juta orang yang tinggal di Inggris selamat dari strok, dan banyak di antaranya hidup dengan kondisi disabilitas. Di AS, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menyatakan lebih dari 795 ribu orang terkena strok setiap tahun, dengan 610 ribu di antaranya adalah strok baru atau pertama.
Di Indonesia, strok menjadi penyakit utama yang menyebabkan kematian pada penderitanya. Bond menjelaskan bahwa ketika chiropractor "memuntir" lehernya, arterinya robek, sehingga otaknya tidak mendapatkan darah.
"Saya kaget karena saya masih sangat muda dan kita jarang mendengar anak muda terkena strok, terutama akibat tindakan chiropractor," ujar Bond.
Bond kemudian menjalani perawatan di rumah sakit selama lima hari. Dia menerima aspirin dan harus istirahat untuk membantu pembuluh darahnya sembuh.
"Saya tidak bisa berjalan dengan baik atau menggunakan tangan saya untuk makan, saya jadi seperti anak-anak, sangat aneh," kata dia.
Setelah dua bulan menjalani fisioterapi, Bond akhirnya bisa berjalan normal kembali. Ia menerima kabar baik bahwa pembuluh darahnya telah sembuh total pada Juni 2022 lalu.
"Terakhir kali menjalani kontrol dengan bedah saraf, dia mengatakan saya sudah sembuh, tetapi saya harus minum aspirin seumur hidup untuk berjaga-jaga," ujar Bond.
Baca juga : Tak Pernah Berhubungan Seks, Bisakah Kena Kanker Serviks?
Sejak cedera, Bond berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak pernah mengunjungi chiropractor lagi. Dia pun ingin meningkatkan kesadaran akan risiko yang dapat ditimbulkan.
"Jangan datangi chiropractor atau setidaknya jangan biarkan mereka menyentuh lehermu," kata dia.