REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi aktor senior Lukman Sardi, kehadiran setiap karakter dalam sebuah cerita pasti membawa makna tersendiri. Oleh karena itu, besar atau kecilnya porsi suatu karakter dalam cerita tak pernah menjadi prioritas utama Lukman dalam memilih peran.
Dalam film Autobiography misalnya, karakter Soewito yang diperankan Lukman mungkin hanya muncul dalam beberapa adegan saja. Meski begitu, kemunculan karakter Soewito dalam film tersebut mampu menjadi cerminan dari masalah yang mungkin ditemukan banyak orang dalam keseharian.
Lukman mengungkapkan, Soewito merupakan karakter yang memiliki kapabilitas untuk melakukan banyak hal dari sisi hukum. Namun, Soewito justru cenderung memilih untuk diam atau menutup mata demi berada dalam posisi yang aman.
"Makanya, bukan masalah banyak atau sedikit (porsi tampilnya), tapi (ketika) satu karakter ditaruh di satu tempat, satu cerita, berarti (karakter) itu penting dan punya makna," jelas Lukman usai menghadiri press screening film Autobiography, di Jakarta.
Dalam berakting, aktor yang telah berkarya selama puluhan tahun ini cenderung memilih peran yang dapat memberinya sebuah pengalaman dan perjalanan baru. Dia juga lebih memilih peran yang dapat memperkaya pengalaman dirinya sendiri dan juga orang lain.
"Bagaimana aku juga punya hubungan yang baru dengan orang-orang baru, yang itu memperkaya sebetulnya," kata Lukman.
Meski telah memiliki jam terbang yang tinggi, Lukman juga selalu berusaha memberikan upaya terbaiknya dalam menyelami sebuah peran atau karakter yang akan dia lakoni. Menurut Lukman, hal ini merupakan wujud dari komitmen dalam melakukan sebuah pekerjaan.
"Sehingga kita akan berupaya memberikan yang terbaik," ujar Lukman.
Ketika aktor memberikan usaha terbaiknya dalam berkarya, pesan yang mereka suarakan melalui peran-peran mereka di film akan sampai dengan baik kepada para penonton. Hal ini penting untuk diperhatikan karena menurut Lukman, penonton juga merupakan bagian terpenting dari industri perfilman.
"Buat aku, industri film bukan hanya filmmaker-nya, tetapi penonton juga bagian dari industri film," ujar Lukman.