REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uapan duka cita hingga ekspresi kesedihan membanjiri media sosial setelah kabar kematian putri semata wayang Elvis Presley, Lisa Marie Presley, menyebar. Banyak dari doa hingga ucapan duka tersebut datang dari warganet yang tak secara personal mengenal mendiang Lisa.
Menurut pakar kesehatan mental, munculnya rasa sedih atau kehilangan terhadap selebritas bisa muncul ketika warganet merasa dekat dengan sosok tersebut. Rasa dekat ini bisa tercipta karena media sosial memungkinkan warganet untuk mengintip sedikit kehidupan pribadi dari para artis.
"Anda merasa terhubung dengan mereka, bahkan bisa merasa bahwa Anda berteman (dengan selebritas tersebut)," jelas psikolog dr Natalie Bernstein, seperti dilansir Fox News, Sabtu (14/1/2023).
Dalam kasus Lisa misalnya, dr Bernstein mengatakan ada banyak orang yang mengetahui keberadaan Lisa sejak dia masih di dalam kandungan sang ibu, Priscilla Presley. Mereka juga melihat Lisa bertumbuh besar dari berbagai informasi yang dibagikan di media.
"Anda mulai merasa terhubung dengan (selebritas) melalui cara yang terasa normal, seperti dari menonton video dan wawancara mereka, mengetahui preferensi mereka, seperti yang Anda biasa lakukan dengan teman," lanjut dr Bernstein.
Rasa dekat yang tercipta dari beragam informasi inilah yang kemudian bisa memunculkan rasa duka ketika selebriti tersebut meninggal dunia. Kehilangan tersebut bisa memunculkan rasa duka yang mendalam, namun juga tidak nyaman.
"Merasa tidak nyaman karena kita menyadari bahwa kita tak pernah benar-benar mengenal mereka, tetapi kita merasa kita mengenal mereka," ujar dr Bernstein.
Hal senada juga diungkapkan oleh psikolog klinis dr Mark Sirkin. Dengan adanya media sosial, dr Sirkin mengatakan selebritas bisa terasa seperti bagian dari keluarga banyak orang. Di sisi lain, orang-orang cenderung melihat adanya kesamaan dari diri mereka dengan selebriti yang mereka sukai.
Oleh karena itu, ketika suatu tragedi buruk menimpa selebritas tersebut, para penggemar atau warganet bisa ikut merasakan kesedihan, seakan tragedi tersebut menimpa keluarga mereka sendiri.
Sebagai tambahan, terapis Christine MacInnis mengatakan seseorang biasanya mengaitkan selebritas dengan kenangan atau perasaan yang menyenangkan dan menghibur. Ketika sosok tersebut menghilang, orang-orang bisa merasakan kesedihan yang sama seperti kehilangan seorang teman atau saudara.
Psikolog Shannon O'Neill PhD menegaskan, perasaan duka merupakan proses emosi yang sangat normal. Bersedih karena kehilangan sosok selebritas yang tak dikenal secara personal bukanlah hal yang aneh.
"Sangat mungkin untuk merasa kedukaan setelah meninggalnya seseorang yang Anda tak kenal secara pribadi," kata O'Neill.
O'Neill mengatakan, orang-orang bisa merasa kenal secara pribadi dengan selebritas melalui paparan informasi pribadi dan kehidupan dari selebritas tersebut. Ketika selebritas tersebut tak lagi ada, orang-orang bisa merasakan adanya sesuatu atau seseorang yang menghilang.
"Kehidupan dan peninggalan dari selebritas merefleksikan simbolisme yang sangat besar," ujar O'Neill.
Rasa duka yang muncul saat seorang artis meninggal dunia juga bisa menjadi sesuatu yang informatif bagi diri sendiri. Rasa duka ini dapat menunjukkan hal atau sosok seperti apa yang dirasa penting bagi diri sendiri.
"Eksplorasi mengenai 'kenapa' individu tertentu bisa menjadi sosok yang penting bagi Anda dapat memberikan pandangan berarti mengenai nilai-nilai personal Anda," ujar O'Neill.