REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Avatar pertama kali dirilis pada 2009, setahun setelah Marvel Cinematic Universe (MCU) meluncurkan film Iron Man. Sejak saat itu, Avatar sering dibanding-bandingkan dengan film superhero.
Sutradara James Cameron menjelaskan alasan mengapa Avatar bukan cerita superhero. Menurut dia, Avatar tidak termasuk film-film seperti itu.
Dalam wawancara dengan B TV, Cameron menjelaskan bahwa Avatar jauh lebih konsisten karena menampilkan satu penjahat dan alur cerita secara keseluruhan. Sementara itu, beberapa film superhero mempertahankan penjahat hanya dalam dua seri, termasuk Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame.
Avatar akan memastikan film ini akan menampilkan antagonis yang sama di setiap film. “Ini tidak seperti kisah superhero di mana ada penjahat baru di setiap film. Di Avatar orang (penjahat-Red) yang sama, kan? Musuh yang sama melalui semuanya. Tapi bagaimana dia berevolusi sangat menarik saat kita membawa musuh tambahan seiring berjalannya waktu. Musuh tambahan dan sekutu tambahan," jelas Cameron, dikutip dari laman Screen Rant, Jumat (13/1/2023).
Film Avatar menceritakan tentang Jake Sully (Sam Worthington), Neytiri (Zoe Saldaña), dan keluarga mereka saat mereka menavigasi dunia alien Pandora. Sementara itu, penjajah manusia mencoba mencuri tanah dan menambang sumber daya mereka.
Miles Quaritch (Stephen Lang) berusaha mati-matian untuk menghancurkan lingkungan alami Pandora dan membunuh Jake yang dianggap berbahaya di sepanjang jalan. Jake dan Neytiri harus memutuskan kapan harus melawan dan kapan lari demi keselamatan.
Quaritch adalah penjahat konsisten yang menghantui kehidupan Na'vi. Sully pernah menjadi manusia lalu kemudian membelot ke Na'vi dan meninggalkan "kemanusiaan"-nya. Sementara Quaritch tetap tertanam kuat di akar buminya, bahkan berupaya menculik Spider (Jack Champion) dari orang tua angkatnya.