Jumat 13 Jan 2023 00:52 WIB

4 Hal yang Memperparah Risiko Diabetes, Masih Sering Dilakukan Orang

Banyak kebiasaan yang sebaiknya tak dilakukan karena meningkatkan risiko diabetes.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Empat kebiasaan yang dapat memperparah risiko diabetes ini masih sering dilakukan orang., salah satunya merokok.(ilustrasi)
Foto: Boldsky
Empat kebiasaan yang dapat memperparah risiko diabetes ini masih sering dilakukan orang., salah satunya merokok.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mengonsumsi makanan sehat merupakan pilihan gaya hidup paling terkait dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Mengurangi makanan manis, gorengan, makanan olahan, serta melakukan diet sehat yang mencakup konsumsi buah beri, ikan berlemak, dan sayuran berdaun hijau penting untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Nyatanya, banyak kebiasaan sehari-hari yang seharusnya tidak Anda lakukan lagi karena meningkatkan risiko diabetes. Ahli endokrinologi di Providence Saint John's Health Center Santa Monica, Sarah Rettinger, mengungkapkan empat kebiasaan yang bisa menyebabkan diabetes tipe 2:

Baca Juga

1. Kurang tidur

“Satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat (AS) tidak cukup tidur. Seiring waktu, ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, obesitas, dan depresi,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, memperingatkan.

Jika sudah menderita diabetes, kurang tidur akan berdampak negatif pada setiap lini manajemen tubuh. Termasuk berapa banyak makanan yang dimakan, apa yang dipilih untuk dimakan, bagaimana merespons insulin, dan kesehatan mental.

Malam dan siang bisa kabur, terutama dengan paparan layar. Ritme sirkadian perlu diperkuat. "Cobalah untuk bangun di waktu yang sama setiap pagi, bahkan di akhir pekan,” kata Rettinger. 

2. Terlalu banyak duduk

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menimbulkan bahaya kesehatan, bahkan bagi orang rutin yang berolahraga. “Jika kita berolahraga, duduk dalam waktu lama dapat membuat perubahan metabolisme, meningkatkan gula darah, dan menurunkan kekuatan otot serta kesehatan jantung,” kata Rettinger.

AARP menjelaskan sebuah studi besar terhadap lebih dari 475 ribu orangyang diterbitkan pada 2021 di Diabetes Care. Studi itu menemukan bahwa berolahraga 30 menit per hari lalu tidak banyak bergerak, dikaitkan dengan risiko enam hingga 31 persen lebih rendah diabetes tipe 2.

“Untuk menghentikan kebiasaan duduk, mulailah dengan mencatat berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk duduk. Dengan begitu kita bisa mencari cara untuk mengurangi jumlah itu,” ujar AARP.

Rettinger menyarankan aktivitas sederhana seperti berjalan-jalan, naik turun tangga, atau melakukan jumping jack. "Apa pun untuk meningkatkan detak jantung, atau membuat kita sedikit terengah-engah," kata dia.

3. Merokok

"Orang yang merokok lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2," kata ahli endokrinologi di Providence Saint John's Health Center, Rose Lin.

CDC memperingatkan semakin banyak rokok yang dihisap, semakin tinggi risiko diabetes tipe 2. Orang yang merokok berisiko 30 sampai 40 persen mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang tidak merokok.

Orang dengan diabetes dan merokok juga akan mengalami masalah dengan dosis insulin serta sulit mengelola kondisi mereka. Jangan lupa, merokok juga menyebabkan penyakit berbahaya lainnya seperti kanker, penyakit jantung, strok, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis.

4. Depresi

"Hubungan manusia yang positif menurunkan kadar kortisol (hormon stres), dan mengurangi risiko kecemasan dan depresi," kata Rettinger.

Bersosialisasi dapat mengurangi risiko demensia. Selain itu, penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia menjelaskan bahwa depresi adalah faktor risiko psikososial yang paling banyak dipelajari untuk diabetes, serta bagi mereka yang kesepian dan depresi disarankan untuk memiliki hubungan timbal balik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement