Menurut Nina, batasan lain yang bisa diberikan kepada anak yakni tempat bermain. Buat kesepakatan dengan anak agar bermain lato-lato bukan di tempat yang terlalu ramai orang, juga tidak dilakoni di lokasi yang mungkin akan mengganggu orang lain.
Lama bermainnya pun perlu dibatasi. Walaupun aktivitas itu menyenangkan, tetap perlu ada variasi kegiatan lain. Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta itu menyarankan orang tua menghadirkan variasi kegiatan non-gadget lain untuk anak.
Supaya lebih bermanfaat, anak bisa dipacu dengan memberikan tantangan tambahan saat bermain lato-lato. Misalnya saja, bermain lato-lato dengan gerakan yang berbeda, seperti sambil jongkok-berdiri, atau sambil berjalan.
"Melibatkan benda lain, misalnya ditepukkan di tembok. Kecepatan tepukannya bisa ditingkatkan atau tepukan lato-lato mengikuti irama lagu tertentu," tutur Nina.