Seiring meningkatnya tren bermain lato-lato, ada juga masyarakat yang merasa terganggu dengan suara "tek tek tek" yang santer di mana-mana tanpa memperhatikan waktu. Di media sosial, salah seorang dokter bahkan menumpahkan unek-uneknya.
Melalui Twitter, dokter mata Ferdiriva Hamzah menyerukan orang tua untuk membiarkan anaknya main lato-lato di rumah sakit. Dia merasa konsentrasinya terganggu ketika suara keras lato-lato menembus dinding ruang praktiknya di rumah sakit.
Karena itulah, menurut Prof Sunyoto, penting bagi orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya untuk bermain lato-lato di tempat dan waktu yang tepat.
"Bisa diarahkan ke ruang-ruang yang tidak mengganggu kegiatan keluarga atau ruang-ruang publik," kata Prof Sunyoto.
Lato-lato muncul pertama kali di Amerika pada 1960-an dan mulai populer pada 1979-an. Di Negeri Paman Sam tersebut, lato-lato biasa disebut dengan nama clankers.
Permainan ini tidak bertahan lama karena memakan korban jiwa. Kemudian pada tahun 1970-an di AS, permainan ini sempat dilarang oleh pihak sekolah.