REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ingin membuat bento untuk bekal anak? Influencer food art Yuwita Dewi menyebut di era media sosial seperti sekarang, inspirasi membuat bento bisa lebih mudah didapat. Di samping itu, belakangan juga makin banyak kelas atau pelatihan membuat bento.
"Saya mulai 13 tahun lalu itu di Indonesia sudah mulai banyak, cuma kalau dulu belum ada TikTok, Instagram, jadi saya saja seperti baru sadar mulai naik lagi trennya," kata Yuwita yang menjadi coach dalam demo membuat bento Shinchan bersama LocknLock di Kasukane City, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Untuk membuat bento karakter, berikut tips dari Yuwita:
- Merancang layout
Secara umum, untuk membuat bento karakter, tata letaknya (layout) perlu dirancang terlebih dulu. Tentukan posisi karbohidrat maupun isian lainnya.
"Bikin layout dulu, lunch box (kotak makanan) kita seperti apa, nanti kira-kira mau gimana, yang penting komposisi karbohidratnya setengah dari wadah bekalnya," kata Yuwita.
- Melihat contoh
Yuwita juga menyarankan untuk selalu melihat contoh gambar. Tujuannya agar saat membuat bento bisa semirip mungkin dengan karakter aslinya.
Misalnya karakter Shinchan, Hello Kitty, teddy bear, hingga unicorn. Untuk Hello Kitty, bisa dibilang gampang-gampang susah. Sebab, kumis, mata, dan hidungnya, posisinya ada di tengah wajah.
Banyak yang suka membuat kumisnya di bawah atau di atas mata sehingga sudah tidak sinkron. Jadi yang harus diperhatikan adalah menghormati karakter asli itu sendiri. Jangan diubah-ubah karena itu karya si penciptanya.
Meski demikian, juga tidak masalah jika ingin membuat gaya sendiri dari karakter yang sudah populer. Sebab, menurut Yuwita, tujuan membuat bento adalah menyenangkan anak dan hal itu saja sudah cukup.
"Tujuannya buat anak walaupun nggak sempurna. Kalau niatnya menyenangkan anak, pasti hasilnya bagus," kata Yuwita.
- Mengepal nasi
Untuk membuat karakter, nasi sebagai porsi karbohidrat, bisa dikepal atau dicetak. Sesuaikan dengan ukuran wadah bekalnya, jangan terlalu besar atau sebaliknya.
"Kalau udah bikin wajah, kepalanya, ketika udah jadi, kita nanti tutup plastik cling wrap, fungsinya supaya nasi tetap hangat dan bentuknya terjaga," ujar dia.
Dengan cara ini, kita tidak membutuhkan banyak peralatan seperti berbagai cetakan nasi. Selain hemat, menurut Yuwita, membentuk nasi tanpa cetakan juga bisa lebih fleksibel.